Air Mata Bu Kalsum Menetes Saat Bercerita Dipolisikan Anak Kandung

Air Mata Bu Kalsum Menetes Saat Bercerita Dipolisikan Anak Kandung
Kalsum yang ingin dilaporkan anak kandungnya. Foto: Istimewa/Antara

Tanah yang dijual itu adalah hasil Kalsum bersama suaminya, bukan hasil keringat Mahsun.

"Kenapa saya yang dituduh gelapkan motor sama dia. Itu uang saya dari hasil jual tanah, memang dia yang pergi beli sepeda motor itu?" ujarnya.

"Dari Rp200 juta hasil jual tanah itu saya hanya pakai Rp15 Juta, sisanya saya tidak tahu dipakai untuk apa oleh dia," katanya.

Ditegaskan, bahwa persoalan ini sudah diketahui oleh warga, sehingga dirinya tidak mencuri motor itu. Ia memilih tinggal di rumah saudaranya, karena tidak taham dengan sikap anaknya yang durhaka tersebut.

"Warisan tanah itu hasil saya bersama suami. Saya akan ambil sisa warisan itu dan saya akan tinggal bersama saudara saya selamanya," katanya.

Sebelumnya, Mahsun mau berdamai dengan ibu kandungnya asalkan sepeda motor yang dibeli dengan harta warisan itu dikembalikan pada dirinya.

"Bisa diselesaikan dengan damai, asalkan sepeda motor itu dikembalikan dan ditaruh di sini. Bukan malah diambil diam-diam dan diserahkan kepada saudaranya atau keluarga ibu saya," ujar Mahsun.

Mahsun yang merupakan anak semata wayang itu, ingin melaporkan ibu kandungannya karena sepeda motor itu dibawa secara diam-diam dan diserahkan kepada saudaranya tanpa ada musyawarah dengan dirinya yang merupakan anak kandungnya.

Ini kisah nyata, seorang ibu di Lombok Tengah dipolisikan oleh anak kandungnya hanya gara-gara sepeda motor.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News