Airlangga: Sistem Terbuka itu Aspirasinya Golkar, Konsekuensinya Suara Terbanyak
Sebab, jika salah memilih pemimpin di Pemilu 2024 Indonesia bisa gagal menangkap potensi menjadi salah satu negara maju di dunia.
Airlangga menuturkan Indonesia akan berada di persimpangan ketiga pada Pemilu 2024.
Persimpangan pertama dan kedua bisa dilewati dengan mulus sehingga Indonesia menjadi negara berkembang.
Kini, persimpangan ketiga pada Pemilu 2024 akan membuat Indonesia berpotensi menjadi salah satu negara maju di dunia.
“Setelah reformasi berjalan, Indonesia dihadapkan pada tantangan berikutnya yakni untuk masuk menjadi negara maju atau menjadi negara menengah saja,” katanya.
Kandidat presiden dari Partai Golkar ini mengatakan waktu Indonesia hanya 13 tahun untuk melewati tantangan menjadi negara maju. Kurun waktu itu terdapat periode sepuluh tahunan, yakni Pemilu 2024 hingga 2034.
Airlangga juga mengatakan modal menjadi negara maju adalah stabilitas politik.
Hal tersebut hanya bisa diwujudkan dengan koalisi permanen di politik.
Ketum Golkar Airlangga mengatakan sistem terbuka merupakan aspirasi partai partai berlambang pohon beringin, konsekuensinya suara terbanyak.
- Golkar dan Demokrat Dukung Khofifah-Emil, Gerindra?
- Menko Airlangga Sebut Investasi Tak Memiliki Bendera, Indonesia Buka Peluang
- Yorrys Anggap Sinergisitas Antarpejabat Bisa Menjawab Tantangan di Papua
- Kejaksaan Eksekusi Terpidana Pelanggaran Pemilu 2024
- PPP Punya Bukti, 190 Ribu Suara Partai Hilang di Papua Tengah
- Bertemu Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Memuji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia