AJI Nilai Pengacara Lamborghini Tak Paham Aturan

AJI Nilai Pengacara Lamborghini Tak Paham Aturan
Bentuk iklan pengacara pengemudi Lamborghini maut yang terpasang di koran Jawa Pos. FOTO: koran Jawa Pos/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA – Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia sejauh ini belum mempertimbangkan untuk melaporkan ancaman dari tim kuasa hukum Wiyang Lautner ke kepolisian.

Menurut Ketua Bidang Advokasi AJI Indonesia, Iman D Nugroho, percuma melaporkan iklan dengan unsur ancaman itu karena kenyataannya tim pengacara itu justru tidak paham aturan untuk pers.

“Orang enggak paham UU Pers, kalau kita urusin capek-lah,” kata Iman saat dihubungi JPNN, Kamis (3/12).

Iman mengimbau para pengacara itu untuk terlebih dulu memahami isi UU Pers. Jika ada masalah yang berhubungan dengan pemberitaan, seharusnya dilaporkan ke Dewan Pers. Bukan pada pihak kepolisian.

Ia mengingatkan, para pengacara tersangka Lamborghini maut itu bahwa dalam Pasal 4 UU Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers disebutkan kemerdekaan pers dijamin sebagai hak asasi warga negara. Termasuk tidak ada tindakan penyensoran, pembredelan atau pelarangan penyiaran.

Karena itu juga, Iman memastikan, awak media massa tidak perlu khawatir dengan iklan ancaman para pengacara dan tetap menulis berita kasus itu sesuai fakta.

“Itu hanya respons dari orang-orang yang enggak paham UU Pers. Acuhkan saja," tandas Iman.(flo/jpnn)


JAKARTA – Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia sejauh ini belum mempertimbangkan untuk melaporkan ancaman dari tim kuasa hukum Wiyang


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News