Akademisi Berkewarganegaraan Ganda Australia-Iran Ditahan di Teheran
Konservasionis dan akademisi di seluruh dunia, termasuk dari organisasi-organisasi papan atas seperti Jane Goodall Institute dan WWF International, juga telah mengirim surat terbuka kepada Pemimpin Tertinggi
Iran tentang kasus-kasus 10 akademisi, memohon praduga tak bersalah terhadap rekan-rekan mereka dan menyerukan adanya "sebuah evaluasi yang adil atas bukti, akses ke pengacara pilihan mereka dan pengadilan yang transparan."
Salah satu penandatangannya adalah Profesor Robert Harcourt, seorang konservasionis dari Macquarie University di Sydney.
"Setiap pembatasan kebebasan akademik, terutama menahan orang ketika mereka melakukan penelitian yang sangat penting, benar-benar sangat memprihatinkan," katanya.
Photo: "Orang-orang seperti Chavoshi tidak diterima dengan baik," kata akademisi yang berbasis di Swedia dan warga Iran, Maysam Behravesh. (Twitter: Maysam Behravesh)
Profesor Harcourt khawatir para peneliti akan dicegah dari melakukan pekerjaan konservasi yang penting.
"Orang-orang cenderung melakukan studi di mana mereka mungkin berada pada risiko," katanya.
"Universitas-universitas tak mampu membiarkan para akademisi masuk ke area di mana mereka mungkin akan dikurung, saya akan menyarankan, dengan alasan palsu, dan tentu saja alasan memiliki implikasi jangka panjang."
- Dunia Hari Ini: Timnas Indonesia Mengalahkan Korea Selatan Dalam Piala Asia U-23
- Dunia Hari Ini: Pendiri Mustika Ratu Tutup Usia
- Kenapa Ibu Negara Masih Akan Sangat Berpengaruh di Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Gadis 14 Tahun Dinobatkan sebagai Olahragawan Aksi Terbaik
- Dunia Hari Ini: Mahkamah Konstitusi Tolak Permohonan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar
- Dunia Hari Ini: Timnas Garuda Muda Kalahkan Australia 1-0