Akademisi: Kepemimpinan Bung Karno Benar-benar Mengakar Kuat di Rakyat Indonesia
Dia menjelaskan berdasar faktor eksternal, Bung Karno jatuh karena menghalangi proses ambisi internasional menguasai sumber daya alam Indonesia.
Menurutnya, saat itu Bung Karno menyiapkan para ahli yang belajar teknologi ke luar negeri.
Ketika kembali ke tanah air, katanya, mereka akan membantu mengelola kekayaan alam demi kemajuan bangsa.
Menurut Gaffar, pandangan Bung Karno adalah bagaimana kekayaan alam ini dikelola anak bangsa dan untuk kepentingan negara.
Meskipun nantinya akan bekerja sama pengelolaannya dengan pihak luar, tetapi peran sentral harus diisi oleh orang pribumi.
"Ada buku yang ditulis oleh George & Audrey Kahin, berdasar datanya ada upaya dari intelijen Amerika menjatuhkan Bung Karno, di luar itu Bung Karno juga menyekolahkan para insinyur dan memperkuat teknologi Angkatan Darat," lanjut Gaffar.
Dia menjelaskan di era post truth saat ini banyak sekali informasi yang salah satunya adalah bahwa Bung Karno terlibat dalam kasus 1 Oktober 65.
Padahal, lanjut Gaffar, ini logika salah. Pertanyaan besarnya ialah kalau memang terlibat kenapa kepemimpinan Bung Karno juga ikut berakhir.
Akademisi Abdul Gaffar Karim menegaskan bahwa kepemimpinan Bung Karno mengakar kuat di rakyat Indonesia.
- Muzani Gerindra Sebut Prabowo The New Soekarno
- Real Count KPU DPR RI Jatim VI: Perolehan Suara 2 Cucu Bung Karno & Arteria Dahlan, Ada Pulung
- Eks Mendag M Lutfi: Kesuksesan Jokowi Seperti Bung Karno, Menginspirasi Afrika
- Keluarga Besar Soekarno Turun Gunung, Siap Memenangkan Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024
- Catatan tentang Peran Kakek Anies Baswedan Melobi Negara Lain Mengakui Kemerdekaan RI
- Atikoh Berkisah soal Ganjar Kerap Menginap di Rumah Warga, Kebiasaan bukan Pencitraan