Akademisi: Kepemimpinan Bung Karno Benar-benar Mengakar Kuat di Rakyat Indonesia
Selain itu, yang menjadi korban justru loyalis Soekarno yang dipilih langsung oleh Bung Karno, yakni Jenderal Ahmad Yani.
"Banyak versi, sebagian faktanya masih belum tuntas, ini tidak kurang masuk akal yang kena malah loyalis Bung Karno," lanjut dia.
Gaffar menjelaskan bisa dianalisis dengan logika sederhana untuk mencari kebenaran dalam peristiwa itu.
Menurutnya, cara paling mudah untuk melihat sebuah kudeta, lihatlah saja siapa yang diuntungkan pada saat itu.
Oleh karena itu, Gaffar berharap pemahaman pemuda saat ini tidak tersesat terkait sejarah Indonesia yang benar.
Selain itu, lanjut dia, pemuda mampu belajar dari sejarah dan ke depannya dapat mewarisi api dari semangat Bung Karno dan para pahlawan dengan cara mencoba berpikir visioner untuk kemajuan masa depan bangsa ini.
Yang terakhir dan terpenting, kata Gaffar, jangan pernah meninggalkan pemahaman tentang sejarah.
"Sebagai generasi penerus, kita harus mencoba berpikir jauh dan luas demi kebaikan bangsa ini ke depan, serta jangan pernah lupakan sejarah," pungkas Gaffar.
Akademisi Abdul Gaffar Karim menegaskan bahwa kepemimpinan Bung Karno mengakar kuat di rakyat Indonesia.
- Merespons Prabowo, Hasto Bicara Cita-Cita Bung Karno Merombak Sistem Internasional yang Anarkis
- Teruntuk Prabowo, Hasto Sebut PDIP Paling Konsisten Menjabarkan Gagasan dan Cita-cita Bung Karno
- Prabowo Sebut Bung Karno Bukan Milik Satu Partai, Basarah PDIP: Sudah Tepat
- Muzani Gerindra Sebut Prabowo The New Soekarno
- Real Count KPU DPR RI Jatim VI: Perolehan Suara 2 Cucu Bung Karno & Arteria Dahlan, Ada Pulung
- Eks Mendag M Lutfi: Kesuksesan Jokowi Seperti Bung Karno, Menginspirasi Afrika