Akankah Kelak Muncul Kerinduan pada Jokowi seperti 'Piye Kabare, Isih Penak Jamanku?'

Akankah Kelak Muncul Kerinduan pada Jokowi seperti 'Piye Kabare, Isih Penak Jamanku?'
Presiden Joko Widodo. Foto: arsip JPNN.Com/Ricardo

jpnn.com, JAKARTA - Analis politik Pangi Syarwi Chaniago menyatakan, masyarakat Indonesia cenderung merindukan romantisisme tentang sosok pemimpin masa lalu.

Menurut Pangi, romantisisme yang muncul biasanya menguntungkan keturunan tokoh tersebut, sebagaimana terjadi pada Proklamator RI Soekarno dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekasrnoputri.

"Contohnya ketika orang rindu romantisisme era kepemimpinan Soekarno, reborn-nya (kembali lahir, red) ada di Megawati,” ujar Pangi kepada jpnn.com, Selasa (28/7).

Direktur eksekutif Voxpol Center Research and Consulting itu menjelaskan, romantisisme akan masa kepemimpinan Soeharto juga mengemuka belakangan ini. Kerinduan itu terlihat pada maraknya jargon ‘piye kabare, isih penak jamanku tho?’ yang artinya bagaimana kabarnya, masih lebih enak zamanku kan?.

"Seperti masa Soeharto, dulu orang mungkin enggak senang, tetapi kemudian belakangan ini kan kita melihat ada sebagian orang yang rindu masa lalu. Sampai ada jargon piye kabare penak jamanku toh," ucapnya.

Ipang -panggilan akrab Pangi- menambahkan, kerinduan yang sama bisa saja kelak muncul terhadap Joko Widodo (Jokowi) ketika sudah tidak menjadi presiden. Menurutnya, kerinduan itu bisa muncul dari masyarakat yang merasakan kepemimpinan Jokowi merakyat dan sederhana.

"Kerinduan orang akan era Jokowi itu mungkin terkait cara kepemimpinannya yang sederhana, merakyat. Sebagian orang mungkin saat ini ada yang membenci, tetapi biasanya sepuluh tahun lagi ada romantisme itu," ucapnya.

Lebih lanjut Pangi mengatakan, kalau nanti orang rindu akan Jokowi, bisa jadi hal itu akan membawa keuntungan politik bagi Gibran Rakabuming Raka.

Analis politik Pangi Syarwi Chaniago menyatakan, masyarakat Indonesia cenderung merindukan romantisisme tentang sosok pemimpin masa lalu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News