Akankah Pemerintah Indonesia Berhasil Meyakinkan Warganya Pindah ke Ibu Kota Baru?

"Kami akan senang melihat kota ini yang tidak saja layak huni tapi juga dicintai," kata Bambang Susantono Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN).
"Ini akan menjadi kota yang hidup, bukan sekadar sebagai kota pemerintahan."
Jakarta akan tetap menjadi 'megacity', namun pemerintah berharap dengan memindahkan ibu kota ke Kalimantan akan bisa mendorong investasi baru dan mengembangkan industri berteknologi tinggi di luar pulau Jawa.
Pekan lalu, pemerintah Indonesia menawarkan berbagai paket insentif untuk menarik perusahaan teknologi berinvestasi di Nusantara.
Tawaran itu antara lain pembebasan pembayaran pajak perusahaan dan pengurangan pajak bagi perusahaan asing yang mau pindah ke Nusantara.
Namun, Rizal Ramli, mantan menteri yang pernah diangkat semasa pemerintahan Jokowi dan Abdurrahman Wahid mengatakan kunci pembangunan sebuah ibu kota baru adalah lokasinya tiga jam perjalanan darat dari ibu kota lama.
"Jakarta memang harus dipindahkan untuk memisahkan bagian untuk kawasan bisnis dan kawasan pemerintahan, namun pindahnya tidak bisa terlalu jauh," katanya.
Rizal juga skeptis jika pembangunan Nusantara nantinya akan bisa diselesaikan.
Indonesia berencana untuk memindahkan 60 ribu orang dari Jakarta ke ibu kota Nusantara pada tahun 2025
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas