Akhirnya Indonesia Punya Perpustakaan Kayu Nomor 1 di Dunia

Akhirnya Indonesia Punya Perpustakaan Kayu Nomor 1 di Dunia
Xylarium Bogoriense berhasil mengumpulkan koleksi spesimen kayu sebanyak 192.395. Foto: Humas KLHK

AIKO merupakan hasil sinergi Kementerian LHK dengan LIPI melalui Program Insentif Riset Sistem Inovasi Nasional (INSINAS) Kemenristekdikti.

Melalui sistem ini mampu memangkas waktu identifikasi kayu yang selama ini memerlukan waktu 1-2 minggu menjadi hanya dalam hitungan detik ini penting untuk penentuan/ konfirmasi jenis kayu komersial, termasuk perlunya untuk hal-hal terkait penegakan hukum.

''Saya ucapkan ucapan terima kasih atas upaya semua pihak menjadikan Xylarium Indonesia menjadi nomor 1 di dunia,'' kata Menteri Siti.

Sebagai informasi, xylarium adalah bangunan atau ruangan di mana koleksi berbagai jenis kayu dikumpulkan, dicatat, ditata, dirawat, dan disediakan bagi pihak-pihak yang memerlukan.

Beberapa fungsi xylarium yaitu sebagai: Sarana penunjang penelitian ciri anatomi dan taksonomi tumbuhan berkayu; Bahan rujukan identifikasi contoh kayu tidak dikenal; Sumber informasi nama setempat dan nama ilmiah kayu; Sumber informasi keanekaragaman jenis kayu di suatu wilayah; Sumber informasi wilayah persebaran jenis-jenis kayu tertentunya Xylarium juga berfungsi menunjang bidang forensik dengan meneliti dan mengidentifikasi jenis fosil kayu. Hal ini sangat menunjang penanganan perkara dimana kayu sebagai barang bukti, serta menunjang penelitian arkeologi dan paleobotani.(jpnn)


Universitas Riau meraih penghargaan terbaik pengumpul Xylarium nomor satu dunia.


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News