Akibat Dugaan Pelanggaran Data, Saham Facebook Anjlok 35 Miliar USD

Akibat Dugaan Pelanggaran Data, Saham Facebook Anjlok 35 Miliar USD
Akibat Dugaan Pelanggaran Data, Saham Facebook Anjlok 35 Miliar USD

Facebook telah mengalami hari perdagangan terburuk dalam empat tahun terakhir, dengan sekitar US $ 35 miliar (atau setara Rp 475 triliun) terhapus dari total nilai pasarnya pada hari Senin (19/3/2018).

Bursa saham Selasa (20/3/2018) 7:05 pagi waktu pantai timur Australia:

·  ASX SPI 200 futures -0.7pc, ASX 200 (penutupan hari Senin) +0.2pc di nilai 5,959
·  AUD: 77.14 US sen, 54.99 British pence, 62.52 Euro sen, 81.87 Japanese yen, $NZ1.06
·  AS: Dow Jones -1.4pc di nilai 24,611, S&P 500 -1.4pc di nilai 2,713, Nasdaq -1.8pc di nilai 7,344
·  Eropa: FTSE -1.7pc di nilai 7,043, DAX -1.4pc di nilai 12,217, Euro Stoxx 50 -1.3pc di nilai 3,393
·  Komoditi: Brent crude flat (minyak mentah) di nilai $US66.20/barrel, spot gold +0.3pc di nilai $US1,316.93/ons

Harga saham perusahaan media sosial itu turun 6,8 persen, karena CEO-nya, yakni Mark Zuckerberg, menghadapi seruan dari para politisi AS dan Eropa untuk menjelaskan pelanggaran data yang sangat besar.

Yang menarik adalah bagaimana analisa politik dari Cambridge Analytica telah memanen data pribadi lebih dari 50 juta pengguna Facebook tanpa persetujuan mereka untuk mendukung kampanye Pemilu Donald Trump 2016.

Pengamatan ini menghadirkan ancaman baru terhadap reputasi Facebook, yang sudah diserang karena Rusia menggunakan fasilitas di Facebook untuk memengaruhi pemilih Amerika dengan postingan "berita palsu" sebelum dan sesudah Pemilu AS 2016.

Facebook mengatakan pada hari Senin (19/3/2018) bahwa mereka telah menyewa perusahaan forensik digital Stroz Friedberg untuk melaksanakan audit komprehensif Cambridge Analytica, yang telah setuju untuk mematuhi dan memberi perusahaan forensik itu akses lengkap ke server dan sistem mereka.

Cambridge Analytica membantah keras klaim tersebut, menurut sebuah pernyataan di situsnya.

"Sudah jelas platform ini tidak bisa melindungi diri mereka sendiri," tulis senator Demokrat, Amy Klobuchar, di Twitter.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News