Akurasi Peta Dinilai Masih jadi Hambatan Restorasi Lahan Gambut

Akurasi Peta Dinilai Masih jadi Hambatan Restorasi Lahan Gambut
Ilustrasi gambut. Foto: Riau Pos/JPNN

Dia juga menekankan perlunya koordinasi antar instansi yang cepat untuk mendapatkan dan mengumpulkan data agar bisa menjadi peta yang terintegrasi menyeluruh. Menurutnya, inisiatif dari BRG dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bekerja sama dengan Pemerintah Daerah dan perusahaan sudah sangat tinggi.

"Tapi fakta di lapangan, komitmen daerah bervariasi dan inisiatif pembuatan data dari daerah sangat rendah. Ada juga kemungkinan data perusahaan terkait lahan tidak dimunculkan ke publik karena dianggap properti mereka," kata Barus.

Terkait urgensi pemetaan gambut supaya bisa ditangani secara tepat, Barus juga mengimbau harus ada lembaga yang diberi wewenang membuat dan mengumpulkan data secara utuh dan lengkap.

"Jangan ada lagi yang berkilah terhambat tugas pokok dan fungsi," tandas Barus.(ANTARA/jpnn)

Persoalan akurasi dan sedikitnya data peta lahan gambut dinilai menjadi salah satu hambatan Badan Restorasi Gambut (BRG) untuk menjalankan mandat restorasi dan supervisi lahan gambut dalam empat tahun belakangan.


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News