Alasan Mengapa Menutup Sekolah di Tengah Wabah Corona Bisa Berbahaya

'Menutup sekolah bisa berbahaya'
Saran lain yang menjadi pertimbangan para ahli adalah bahwa sebenarnya menutup sekolah bisa lebih berbahaya daripada tidak meliburkannya.
"Menurut saran ahli medis, tidak adanya siswa di sekolah sebenarnya dapat meningkatkan resiko penyebaran virus," kata Tehan.
Menurut CDC, itu karena anak-anak tanpa pengawasan mungkin akan bersosialisasi tanpa orang dewasa yang bisa melacak riwayat pertemuan mereka dengan orang lain.
"Penutupan yang lebih lama dapat membuat lebih banyak siswa berkumpul di luar sekolah [misalnya rumah siswa lain, pusat perbelanjaan], yang akan meningkatkan resiko bagi orang dewasa yang lebih tua atau mereka yang memiliki penyakit penyerta," tambahnya.
Robert Booy dari Centre for Research Excellence in Population Health mengatakan, ada temuan dari literatur ilmiah tentang penutupan sekolah dan epidemi.
Menurut tinjauan tersebut, menutup sekolah memiliki "manfaat yang samar-samar" dalam usaha penghentian transmisi virus.
"Jika Anda membawa anak-anak keluar dari sekolah, mereka kemudian berbaur dengan orang dewasa dan anak-anak lain di taman dan itu dapat membahayakan semua pihak," kata Profesor Booy.
Jika anak-anak tidak bersekolah, mereka masih perlu dijaga. Salah satu kemungkinannya adalah kakek nenek yang akan dipanggil untuk menjaga mereka.
Wabah virus corona di Indonesia menyebabkan sebagian Pemerintah Provinsi memutuskan untuk menutup sekolah selama dua pekan
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Korea Selatan dan Australia Ramaikan Semarang Night Carnival 2025
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS