Alasan Sri Mulyani APBN 2019 Mengalami Defisit

Alasan Sri Mulyani APBN 2019 Mengalami Defisit
Menkeu Sri Mulyani bicara pengalihan jabatan eselon III dan IV ke fungsional. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com

Melalui realisasi pendapatan dan belanja itu, kata dia, membuat defisit keseimbangan primer melonjak yaitu Rp77,5 triliun atau jauh lebih tinggi dari target APBN Rp20,1 triliun.

“Kalau dari sisi pembiayaan anggaran itu mencapai Rp399,5 triliun atau 134,9 persen dari pagu yakni Rp296 triliun,” ujarnya.

Di sisi lain, ia mengatakan defisit Indonesia masih lebih baik dibandingkan beberapa negara lain seperti Vietnam mencapai 4,4 persen PDB, Cina 6,1 persen PDB, Afrika Selatan 6,2 persen PDB, India 7,5 persen PDB, Amerika Serikat 5,6 persen PDB, dan Brasil 7,5 persen PDB.

“Jadi kalau kita lihat kombinasi pemerintah dalam menjaga fiskal untuk mampu mendorong ekonomi dan defisit melebar tapi jauh lebih rendah dari peer emerging countries lain,” katanya. (antara/jpnn)

Penerimaan negara sepanjang 2019 total, kata Sri Mulyani, realisasinya mencapai Rp1.957,2 triliun atau 90,4 persen dari target APBN yaitu Rp2.165,1 triliun.


Redaktur & Reporter : Fajar W Hermawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News