IJMI Sebut Pekerja Sawit Indonesia Rawan Dieksploitasi

jpnn.com, JAKARTA - Isu utama eksploitasi tenaga kerja dilaporkan terjadi di beberapa sektor, termasuk kelapa sawit.
Direktur Eksekutif Yayasan Integritas Justitia Madani Indonesia (IJMI) Try Harysantoso menyatakan Kalimantan Barat memiliki potensi yang sangat baik untuk berkembang lebih pesat lagi sebagai produsen kelapa sawit yang besar, dan tentunya hal ini akan berkontribusi pada peningkatan ekonomi di Indonesia.
"Namun, di balik itu kami juga ingin memastikan bahwa para pekerja bisa bekerja dengan kondisi yang baik, aman dan adil, sehingga penting untuk memastikan bahwa hak-hak dasar mereka terpenuhi dan dilindungi," kata Try dikutip, Selasa (22/4).
Menurut Try, hak dasar pekerja sawit antara lain adalah upah layak, waktu kerja yang wajar, akses layanan kesehatan dan keselamatan kerja, serta kesempatan menyampaikan aspirasi secara aman.
"Keseluruhan hak-hak dasar ini harus tertuang dalam kontrak kerja yang dibuat secara tertulis dan disepakati kedua belah pihak," ujar Try.
Try menyebut Indonesia masih bergulat dengan bayang-bayang perbudakan modern dan kerja paksa, di mana sektor perkebunan sawit termasuk di dalamnya.
Kalimantan Barat, salah satu sentra produksi sawit terbesar di Indonesia, masih menghadapi persoalan pelik soal perlindungan hak pekerja. Di balik geliat ekonomi dari ekspor sawit, praktik eksploitasi dan kerja paksa masih membayangi para petani dan buruh.
Seperti diketahui, Indonesia adalah produsen minyak kelapa sawit terbesar di dunia, dengan produksi mencapai 46,5 juta metrik ton pada tahun 2024, yang setara dengan sekitar 58 persen dari total produksi global .
Isu utama eksploitasi tenaga kerja dilaporkan terjadi di beberapa sektor, termasuk kelapa sawit.
- Epson Mobile Projector Cart Raih Penghargaan Best of the Best di Red Dot Design Awards 2025
- PGE Raih Pendapatan USD 101,51 Juta di Kuartal I 2025, Dorong Ekosistem Energi Berkelanjutan
- Smelter Merah Putih PT Ceria Mulai Produksi Ferronickel
- Sepanjang 2024, Pelindo Petikemas Setor Kewajiban Ke Negara Capai Rp 1,94 Triliun
- Bocoran Tes Lanjutan Buat yang Mengincar Posisi di PalmCo
- ABM Investama Tunjukkan Resiliensi-Komitmen ESG di Tengah Tantangan Industri 2024