Alfian Mizar, Penemu Mesin Pengupas Kulit Kacang

Satu Jam Mampu Mengupas 40 Kilogram Kacang Tanah

Alfian Mizar, Penemu Mesin Pengupas Kulit Kacang
ILUSTRASI. FOTO: Radar Malang/JPNN.com

“Terkupas otomatis tanpa memerlukan banyak waktu dan tenaga,” papar warga Sawojajar itu.

Proses awal, kacang tanah disiram dengan air panas, lalu dibiarkan terendam dalam waktu lima hingga sepuluh menit. Setelah itu, kacang tanah yang telah basah itu dimasukkan ke dalam mesin. Lalu dalam waktu delapan menit, biji kacang tanah akan keluar tanpa kulit. Biji kacang tersebut keluar dalam keadaan utuh dan tanpa pecah sedikit pun.

“Mesin ini menggunakan teknologi sistem pengupasan basah, dengan alat pemutar dan pengupas khusus,” papar suami dari Fatriyah itu.

Saat proses penelitian, Alfian mengaku kesulitan dalam menentukan jumlah, jarak, dan diameter pemutar, kecepatan putaran serta volume airnya.

“Berkali-kali saya gagal, syukurlah alatnya sudah selesai,” ujar ayah dari 3 orang anak itu.

Mesin tersebut sudah teraplikasikan ke industri kecil, khususnya industri kacang goreng. Walaupun belum menerima hak paten, mesinnya sudah terjual lebih dari 30 unit. Pembeli    mesin tersebut berasal dari berbagai daerah. Yang terbaru dan paling jauh berasal dari Ambon, Maluku dan Bukittinggi, Sumatera Barat.

“Tiap unit mesin, saya jual dengan harga Rp 4,5 juta,” ungkap dosen yang hobi bermain bulu      tangkis itu.

Menurutnya, di Indonesia masih belum ada mesin yang menyamai buatannya.

Mengupas kulit kacang sebenarnya tidak sulit, apalagi jika hanya satu bungkus, cukup dengan tangan kosong. Namun, beda lagi jika kacang yang dikupas

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News