Alfira O'Sullivan dan Syamsiah Masuk Kertas Putih Australia

Alfira O'Sullivan dan Syamsiah Masuk Kertas Putih Australia
Alfira O'Sullivan dan Syamsiah Masuk Kertas Putih Australia

Setelah tamat SMA, Alfira melanjutkan kuliah di jurusan hubungan internasioal di University of New South Wales dan menghabiskan setahun belajar tari tradisional di Yogyakarta.

Dia kemudian mendapatkan beasiswa dari pemerintah Indonesia untuk studi lanjutan, yang membawanya mengunjungi Aceh, tanah asal kakek dari pihak ibunya, untuk belajar mengenai tarian Aceh dan juga asal usulnya sendiri.

Di Banda Aceh, Alfira bertemu Murtala, yang kemudian menjadi suaminya. Murtala ketika itu terlibat dalam sebuah LSM lokal mengajarkan tarian sebagai bagian dari penyembuhan trauma karena ketika itu di tahun 2006 Aceh masih merasakan dampak dari tsunami besar yang melanda kawasan tersebut di tahun 2004.

Kembali ke Australia di tahun 2008 Afira melanjutkan kegiatannya menggunakan tarian sebagai alat untuk mempersatukan komunitas dengan membentuk kelompok tari bernama Suara Indonesia Dance.

Suara Indonesia menampilkan tari tradisional Indonesia yang digabungkan dengan tarian modern, dengan fokus pada tari Aceh, dan tari Randai dari Sumatera Barat.

Mereka kemudian mengadakan pelatihan tari dan penampilan di berbagai festival di Australia.

"Kami adalah kelompok yang unik karena kami adalah bagian dari warga yang dibesarkan di Australia namun memiliki latar belakang Indonesia." kata Alfira.

Alfira O'Sullivan dan Syamsiah Masuk Kertas Putih Australia
Suara Indonesia mengadakan workshop tari di Ceko di tahun 2017

Foto: Istimewa

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News