Aliran Lobster

Oleh Dahlan Iskan

Aliran Lobster
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - SECARA emosional debat benur lobster pasti dimenangkan oleh pihak yang melarang ekspor. Sering kali yang rasional kalah dengan yang emosional.

Apalagi kalau yang emosional itu didukung pula alasan yang rasional. Maka jelas: larangan ekspor benur pasti menang setidaknya 2:1 dari yang pro-ekspor. Mungkin bahkan 3:1.

Tentu soal ekspor benur itu bukan harus menang-menangan. Bila Anda setuju ekspor benur,  Anda punya banyak alasan. Mulai membela nelayan tangkap benur sampai membela negara yang-harus menggalakkan ekspor.

Baca Juga:

Anda juga bisa beralasan agar penyelundup hilang dengan sendirinya tanpa harus diberantas.

Bila setuju ekspor dilarang, Anda tinggal ikut Bu Susi. Agar benur besar sendiri di dalam negeri. Secara alami. Tanpa biaya pemeliharaan.

Tangkaplah benur itu ketika sudah jadi lobster. Ketika umurnya sekitar 8 bulan. Yang beratnya antara 250 gram sampai 0,5 Kg. Yang harganya sudah berjut-jut.

Pemerintah sering berada dalam persimpangan pendapat seperti itu. Dua-duanya punya alasan yang kelihatan sama-sama kuat. Di atas kertas.

Maka di situlah perlunya menang pemilu. Agar bisa memilih jalan yang mana. Suka-suka yang menang pemilu. Yang semestinya disesuaikan dengan 'ideologi pembangunan ekonomi' si pemenang pemilu.

Saya memang terus berkomunikasi dengan Bu Susi, tetapi begitu saya ingin bertanya soal lobster beliau tidak merespons.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News