Alquran Salah Cetak Beredar di Tarakan

Alquran Salah Cetak Beredar di Tarakan
ilustrasi
"Toko yang menjual harus legawa menerimanya. Tapi kalau pembeliannya sudah lama atau di kota lain, bisa dikembalikan ke Depag (Kementerian Agama) atau MUI. Daripada dipegang yang salah," tuturnya.

Sementara itu, Store Manager Gramedia GTM Tarakan, Sujarno mengatakan, jika dalam pemeriksaan yang dilakukan MUI terdapat Alquran yang salah cetak, pihaknya akan langsung melakukan tindakan penarikan. "Kami akan tarik dan kembalikan ke penerbitnya. Penerbitnya juga harus minta maaf, baik kepada kami dan masyarakat," kata Sujarno.

Alquran terbitan Suara Agung yang diperjualkan di Gramedia dikatakan Sujarno sudah dikembalikan kepada penerbitnya, tepat di saat MUI mengungkapkan temuan salah cetak pada terjemahan ayat 10 hingga 19 surah Al-Infitar. Untuk Alquran yang salah cetak namun sudah terlanjur terjual kepada masyarakat tersebut, dikatakan Sujarno, pihaknya akan menerima Alquran yang dikembalikan tersebut ke pihaknya.

 

"Kami akan terima kembali dan kami juga akan berikan hadiah yang kami persiapkan," tuturnya.(ash/fuz/jpnn)

TARAKAN– Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Tarakan menemukan kitab Alquran salah cetak yang beredar di wilayah itu. Penemuan ini bermula dari


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News