Alumni ITB Kawal Putaran Dua Pilgub DKI

Alumni ITB Kawal Putaran Dua Pilgub DKI
Warga menggunakan hak suaranya di pilkada 2017. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Komunitas Alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) angkatan 1986 peduli demokrasi Akhmad Syarbini mengatakan, kontestasi pemilihan gubernur DKI Jakarta 2017 merupakan barometer pilkada serentak tahun ini.

Karena itu, pilkada DKI Jakarta harus berjalan transparan, jujur, adil, dan menjaga hak demokrasi warga ibu kota.

Menurut Abi, salah satu masalah krusial pada pemilu adalah daftar pemilih.

Sebab, dari situ dapat dinilai apakah putaran kedua pilgub DKI Jakarta berjalan baik atau tidak.

"Nah, kami menemukan 12 kategori daftar pemilih sementara (DPS) invalid yang telah ditetapkan," kata Abi di Jakarta, Sabtu (25/3).

Menurut Abi, DPS invalid itu berasal dari data kependudukan yang dikeluarkan Dinas Kependudukan dan Catatan (Disdukcapil) DKI Jakarta yang amburadul.

Misalnya, di Jakarta Utara terdapat 19.860 data invalid tersebar di kecamatan dan kelurahan di wilayah pesisir ibu kota.

Kemudian, di Kepulauan Seribu ada 218 data invalid.

Ketua Komunitas Alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) angkatan 1986 peduli demokrasi Akhmad Syarbini mengatakan, kontestasi pemilihan gubernur

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News