Ambacang, Cagar Budaya yang Diubah Peruntukannya
Jumat, 20 November 2009 – 05:36 WIB
Sisa-sisa Hotel Ambacang sekitar 10 hari setelah gempa. Foto: Arsito Hidayatullah/JPNN.
Klub itu bukan hanya sukses secara bisnis, tetapi juga melahirkan banyak atlet renang. Karena itu, ketika Andri bermaksud membongkar kolam tersebut, banyak pengurus klub yang keberatan.
Andri mengalah, tetapi tidak mengurungkan niatnya untuk membangun hotel di situ karena bisnis supermarket dan permainan anak-anak ternyata kurang menguntungkan. Dengan tanpa mengganggu operasional kolam renang, Andri mendirikan bangunan hotel berlantai dua. Fondasinya dibuat di sekitar kolam.
Di luar dugaan, hotel baru itu sukses. Mungkin karena letaknya yang ada di pusat kota dan hanya berjarak setengah jam dari bandara. Karena itu, Andri lantas meningkatkan bangunan itu menjadi tiga lantai. Padahal, fondasinya hanya untuk dua lantai.
Penambahan ruang itu membuat Hotel Ambacang secara bisnis semakin menggiurkan. Tuntutan pasar terus meningkat, sehingga pemilik pun terpaksa membangun tambahan kamar di atas bangunan lama yang umurnya sudah lebih dari 100 tahun itu.
Cerita tentang gempa Padang terasa belum lengkap kalau tidak menyebut Hotel Ambacang. Sebab, sampai sekarang tak banyak yang menyoal mengapa komplek
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu