Amerika Ungkap Proyek Senjata Nuklir Terbaru China, Sangat Mengkhawatirkan

Amerika Ungkap Proyek Senjata Nuklir Terbaru China, Sangat Mengkhawatirkan
Ledakan nuklir. Ilustrasi/foto: YouTube

jpnn.com, WASHINGTON DC - Pentagon dan anggota kongres Amerika Serikat dari Partai Republik pada Selasa (27/7) menyampaikan kekhawatiran baru tentang peningkatan kekuatan nuklir China setelah sebuah laporan baru mengatakan Beijing sedang membangun 110 lebih silo rudal.

Sebuah laporan dari Federasi Ilmuwan Amerika (AFS) pada Senin (26/7) menyebutkan bahwa gambar satelit menunjukkan China sedang membangun sebuah ladang silo baru di dekat Hami di bagian timur daerah Xinjiang.

Silo adalah ruang bawah tanah di mana rudal kendali disimpan untuk ditembakkan.

Laporan itu muncul berminggu-minggu setelah pembangunan sekitar 120 silo rudal di Yumen, yakni sebuah daerah gurun yang terletak sekitar 380 kilometer di tenggara.

"Ini adalah kedua kalinya dalam dua bulan publik mengetahui apa yang telah kami katakan selama ini tentang meningkatnya ancaman yang dihadapi dunia dan tabir kerahasiaan yang mengelilinginya," kata Komando Strategis AS dalam cuitan di Twitter yang ditautkan ke artikel New York Times tentang laporan AFS itu.

Departemen Luar Negeri AS pada awal Juli menyebut pembangunan nuklir China mengkhawatirkan dan mengatakan tampaknya Beijing menyimpang dari strategi nuklir puluhan tahun yang didasarkan pada pencegahan minimal.

AS meminta China untuk terlibat dengannya "pada langkah-langkah praktis untuk mengurangi risiko perlombaan senjata nuklir yang tidak stabil."

Anggota Kongres AS dari Partai Republik Mike Turner, yang juga seorang anggota Subkomite Angkatan Bersenjata DPR untuk Pasukan Strategis, mengatakan pembangunan nuklir China "belum pernah terjadi sebelumnya" dan hal itu membuat jelas bahwa China "menyebarkan senjata nuklir untuk mengancam Amerika Serikat dan para sekutunya."

Departemen Luar Negeri Amerika Serikat pada awal Juli menyebut pembangunan nuklir China mengkhawatirkan

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News