Amin Ak: Puluhan Juta Rakyat Rentan Miskin Akbat Tak Tersentuh Bansos

Amin Ak: Puluhan Juta Rakyat Rentan Miskin Akbat Tak Tersentuh Bansos
Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi PKS Amin AK. Foto: Humas FPKS DPR

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PKS Amin Ak kembali meminta pemerintah untuk tidak menaikkan harga BBM jenis pertalite dan solar di tengah situasi ekonomi rakyat saat ini yang masih berat.

Menurut Amin, kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) selalu menimbulkan dampak pengganda (multiplier effect) antara lain naiknya biaya transportasi, harga barang kebutuhan pokok, biaya perumahan, pendidikan, dan banyak lainnya.

Berdasarkan sejumlah kajian, jika harga pertalite dikerek naik menjadi Rp 10 ribu per liter, maka akan berdampak naiknya inflasi sebesar 7 persen.

Angka tersebut sudah menghitung dampak langsung maupun tidak langsung (multiplier effect). Dampak langsungnya sendiri akan menambah angka inflasi 0,93 poin persentase atau 0,4 poin presentasi untuk setiap kenaikan Rp 1.000 per liter.

Menurut Amin, tanpa kenaikan harga pertalite dan solar saja, inflasi itu trennya naik dan mulai mendekati 5 persen. Jika harga BBM naik, maka inflasi akan lebih tinggi lagi.

“Kondisi tersebut akan memengaruhi daya beli masyarakat menengah ke bawah, dan pada akhirnya konsumsi yang selama ini menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi akan melambat,” kata Amin.

Hasil studi Bank Dunia menyebutkan terdapat 45 persen penduduk Indonesia yang kondisinya rentan miskin. Dengan jumlah penduduk saat ini lebih dari 275 juta jiwa, maka jumlah penduduk rentan miskin mencapai sekitar 124 juta orang.

Di sisi lain, pemerintah menyediakan bantuan sosial untuk 16 juta pekerja dengan gaji per bulan Rp 3,5 juta ke bawah.

Amin Ak mengatakan 60 juta rakyat rentan miskin berpotensi jatuh miskin akibat kenaikan harga kebutuhan pokok maupun biaya hidup lainnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News