Amin Ginting, Kades yang Kehilangan Warga dan Wilayah di Kawasan Gunung Sinabung

Tetap Dipanggil Pak Kades meski Tak Punya Kantor

Amin Ginting, Kades yang Kehilangan Warga dan Wilayah di Kawasan Gunung Sinabung
Amin Ginting bersama istri dan anak-anaknya di rumah sewanya di Desa Kacaribu. Foto: Tomy C. Gutomo/Jawa Pos

Amin menyewa rumah petak di Desa Kacaribu, Kabanjahe. Luasnya 4 meter x 6 meter dengan satu kamar. Deretan rumah petak yang ditempati Amin berhadap-hadapan dengan kandang angsa. Karena itu, tak heran bila bau kotoran unggas tersebut masuk ke rumah pria 52 tahun itu.

”Saya tinggal bersama istri dan tiga anak saya,” ucap Amin.

Menikah dengan Raminah, sebenarnya Amin dikaruniai tujuh anak. Tiga anaknya, yakni Yeni, Zaenal, dan Irfan, sudah menikah serta tinggal di desa lain. Sedangkan anak kelima mereka, Lela, yang masih duduk di kelas VIII SMP, dititipkan kepada kerabat. Yang tinggal dengan Amin adalah Andalan (kelas XI SMA), Wahyu (kelas II SD), dan Farel (baru berumur 1,5 tahun). Anak bungsunya itu lahir di pengungsian.

Amin butuh waktu agak lama untuk mengingat nama-nama anaknya. Dia mengaku sering tidak bisa berkonsentrasi karena banyak pikiran. Selain nasib keluarga, dia juga memikirkan nasib warganya.

”Kadang-kadang kalau pulang dari ladang, saya lupa di mana rumah saya,” kata Kades yang menjabat sejak 2008 itu.

Kini, untuk hidup sehari-hari, Amin menyewa ladang seluas 3.000 meter persegi. Lahan itu dia tanami jagung. Bulan lalu dia sudah panen 2 ton. Dari jagung sebanyak itu, dia bisa menjualnya Rp 5 juta dengan asumsi 1 kg dihargai Rp 2.500. Setelah dikurangi biaya produksi, Amin mengantongi Rp 3 juta. Tapi, untuk itu, dia mesti menunggu hingga tiga bulan lebih. Artinya, sebulan dia hanya mendapatkan penghasilan dari jagung tersebut tak lebih dari Rp 1 juta.

”Berat untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari,” katanya.

Di tempat pengungsiannya, tidak banyak warga Suka Meriah yang mengikuti jejak Amin. Dari 142 kepala keluarga dengan 465 jiwa, hanya beberapa yang memilih tinggal di desa yang sama dengan Amin. Lainnya menyebar ke desa-desa lain. Tapi, ada juga yang keukeuh tetap menempati lahan di sekitar Gunung Sinabung.

Erupsi Gunung Sinabung memaksa ribuan warga dari tujuh desa meninggalkan rumah dan lahan masing-masing untuk selamanya. Kini mereka hidup berpencar.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News