Amnesty: Usut Dugaan Internal Polri Terlibat Peretasan Najwa

"Itu tidak mungkin sekali peretasan dalam kasus Narasi ini dilakukan oleh sekolompok hacker yang swasta. Jadi kita juga desak kepolisian untuk ambil langkah proaktif mengusut siapa penyerangnya," ujarnya.
Langkahnya, kata dia, kepolisian proaktif untuk mengusut siapa akun akun pribadi dari pekerja Narasi itu.
Kalau dilihat lebih detil, bahkan informasi yang beredar itu serangan terhadap Narasi ini dilakukan oleh orang orang dalam kepolisian.
"Saya kira dari Divisi Informatika atau Divisi Teknologi Informasi dan Komunikasi yang mungkin perlu ditelusuri, karena diduga dilakukan oleh pejabat teras kepolisian melalui pemanfaatan rekanan-rekanan internal kepolisian, terutama perusahaan jasa telekomunikasi itu," ungkapnya.
Ke depan, Usman menegaskan hal ini tidak boleh lagi terjadi dan dibiarkan aksi peretasan terhadap data pribadi masyarakat.
Tentu, perusahaan-perusahaan penyedia jasa informasi seperti telkomsel, XL atau Axiata atau Indosat yang digunakan perangkatnya oleh para pekerja Narasi harus bekerja sama dan ikut secara proaktif membongkar penyerangan terhadap akun Narasi ini.
"Termasuk, mereka harus membuka dan bekerja sama apakah ada keterlibatan orang orang kepolisian menyerang akun akunnya pekerja Narasi," tandasnya. (dil/jpnn)
Direktur Amnesty International Indonesia, Usman Hamid meminta Kepolisian Republik Indonesia (Polri) mengusut diduga anggotanya yang melakukan peretasan
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif
- Sahroni Puji Keberhasilan Gugus Tugas Ketahanan Pangan Polri Tingkatkan Hasil Panen Jagung
- Dedi Mulyadi Ungkap Kriteria Pelajar yang Dikirim ke Barak TNI
- Amnesty International: Praktik Otoriter dan Pelanggaran HAM Menguat di Indonesia
- PPATK Apresiasi Kinerja Pemerintah dan Polri dalam Penindakan Judi Online
- Keberadaan Kasat Reskrim Iptu Tomi yang Hilang saat Memburu KKB pada 2024 Masih Misteri
- Penyelundupan Narkoba ke Rutan Polresta Samarinda, 3 Polisi Terancam PTDH