Amoroso Katamsi Cerita soal Komentar Pak Harto dan Bu Tien

Amoroso Katamsi Cerita soal Komentar Pak Harto dan Bu Tien
Amoroso Katamsi, pemeran Soeharto dalam film G30S/PKI. Foto: Imam Husein/Jawa Pos

Salah satunya wartawan senior dan aktor (almarhum) Syu’bah Asa pemeran D.N. Aidit yang sama-sama orang teater di Jogja.

Kalau jedanya agak lama, Amoroso mengisi waktu dengan membaca materi diktat. Sebab, ketika itu dia sedang menyelesaikan sekolah psikiatri.

Perannya sebagai Soeharto di film tersebut amat melekat di benak masyarakat. Saat bertemu orang-orang, Amoroso kerap disapa dengan panggilan ”Pak Harto”.

Setelah Penumpasan Pengkhianatan G 30 S/PKI, Amoroso juga berperan sebagai Soeharto di film Djakarta 1966. Kemudian, pada 2015, dia kembali menjadi Soeharto dalam film Di Balik 1998.

”Sebenarnya selain itu saya main banyak film, tapi orang tahunya saya jadi Soeharto saja. Alhamdulillah, jadi agak terkenal,” kata dia, lantas tertawa.

Bagaimana respons dari Pak Harto? ”Beliau bilang, ’Oh bagus, makasih.’ Orangnya ramah, tapi tidak ekspresif. Kalau Bu Tien, ’Kamu kok bisa ya meranin Bapak, padahal tidak sering bersama Bapak’,” cerita Amoroso yang pensiun dari TNI-AL sebagai laksamana pertama pada usia 60 tahun.

Pria yang gemar berorganisasi sejak muda itu pernah menjadi pengurus Parfi, menjabat wakil ketua Kwarnas Pramuka, dan ketua Himpunan Seni Budaya Islam.

Di usianya yang menjelang 79 tahun, Amoroso masih aktif berkarya. Tahun ini Amoroso ikut bermain dalam sinetron Tuhan Beri Kami Cinta yang tayang pada Mei–Juli lalu.

Ada satu adegan di Film Penumpasan Pengkhianatan G 30 S/PKI yang menurut Amoroso Katamsi cukup berat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News