Anabel Hernandez, Jurnalis Penerima Golden Pen of Freedom WAN-IFRA
Buku Dirilis, Hidup Jadi Dikelilingi Bodyguard
Rabu, 05 September 2012 – 00:05 WIB

Ariyanti Kurnia, Anabel Hernandez, Leak Kustiy dan Agung Kurniawan di Kiev, Senin (3/9). Foto : Rodrigo Bonilla for Jawa Pos
Tujuan Hernandez untuk terus menulis ini adalah membuat semua orang tahu apa yang sebenarnya terjadi. Membuat publik menyadari hal-hal yang memang seharusnya mereka ketahui. Dengan demikian, mereka bisa melakukan gerakan publik untuk menghentikan tindakan kriminal itu.
"Setiap menit saat di Meksiko saya memang merasa terancam. Tapi, apa yang mereka lakukan itu harus dihentikan. Maka, saya harus melaju terus," ujar perempuan yang merilis buku pertama pada 2005 itu.
Hernandez kali pertama menjadi jurnalis di harian Reforma. Harian itu meminta para anak muda bergabung menulis berita. Misi untuk menghilangkan kecuekan menulis berita korupsi dan kriminal pemerintah yang dialami para jurnalis mayoritas di Meksiko membuat Hernandez tertarik untuk terlibat di dalamnya.
Setelah mulai aktif menulis buku, Hernandez pindah kerja. Sejumlah media top Meksiko pernah disinggahi. Terakhir dia menjadi senior journalist di majalah digital Reporte Indigo. "Tapi, sejak Maret lalu saya berhenti. Sekarang menjadi kontributor di sejumlah koran dan majalah, termasuk Reforma," tuturnya.
Jurnalis Meksiko Anabel Hernandez menerima penghargaan Golden Pen of Freedom dari WAN-IFRA Senin (3/9). Dia dipilih atas komitmen dan dedikasinya
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu