Anabel Hernandez, Jurnalis Penerima Golden Pen of Freedom WAN-IFRA

Buku Dirilis, Hidup Jadi Dikelilingi Bodyguard

Anabel Hernandez, Jurnalis Penerima Golden Pen of Freedom WAN-IFRA
Ariyanti Kurnia, Anabel Hernandez, Leak Kustiy dan Agung Kurniawan di Kiev, Senin (3/9). Foto : Rodrigo Bonilla for Jawa Pos
Tujuan Hernandez untuk terus menulis ini adalah membuat semua orang tahu apa yang sebenarnya terjadi. Membuat publik menyadari hal-hal yang memang seharusnya mereka ketahui. Dengan demikian, mereka bisa melakukan gerakan publik untuk menghentikan tindakan kriminal itu.

"Setiap menit saat di Meksiko saya memang merasa terancam. Tapi, apa yang mereka lakukan itu harus dihentikan. Maka, saya harus melaju terus," ujar perempuan yang merilis buku pertama pada 2005 itu.

   

Hernandez kali pertama menjadi jurnalis di harian Reforma. Harian itu meminta para anak muda bergabung menulis berita. Misi untuk menghilangkan kecuekan menulis berita korupsi dan kriminal pemerintah yang dialami para jurnalis mayoritas di Meksiko membuat Hernandez tertarik untuk terlibat di dalamnya.

   

Setelah mulai aktif menulis buku, Hernandez pindah kerja. Sejumlah media top Meksiko pernah disinggahi. Terakhir dia menjadi senior journalist di majalah digital Reporte Indigo. "Tapi, sejak Maret lalu saya berhenti. Sekarang menjadi kontributor di sejumlah koran dan majalah, termasuk Reforma," tuturnya.

   

Jurnalis Meksiko Anabel Hernandez menerima penghargaan Golden Pen of Freedom dari WAN-IFRA Senin (3/9). Dia dipilih atas komitmen dan dedikasinya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News