Anak Buah Ahok Masuk, Bantar Gebang Dijaga Polisi

Anak Buah Ahok Masuk, Bantar Gebang Dijaga Polisi
Ilustrasi. Foto: dok jpnn

"Iya itu yang buang truk yang datang malam. Karena tidak ada alat beratnya, kalau yang datang pagi sampai sekarang tidak buang sampah, ini terus kami pantau," tuturnya kepada Radar Bekasi.

Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Kebersihan DKI Jakarta Hari Nugroho menjelaskan untuk menanggulangi sampah malam pihaknya mengerahkan dua unit weloder dan tiga unit sofel. Lima alat berat tersebut diambil dari setiap wilayah satu unit dan rencananya akan menyusul 15 eskavator untuk mengelola sampah asal Jakarta yang masuk ke TPST. 

"Ini kan hari pertama ada dua weloder dan lima sofel. Karena semalem kan sampah banyak yang dibuang di pinggir jalan, ini untuk membereskan itu semua," tutur Hari

Hari melanjutkan agar tidak terjadi penumpukan di TPST Bantargebang, pihaknya menahan truk sampah di wilayah masing-masing, sebelum alat berat datang ke TPST. Untuk Sumber Daya Manusia (SDM) kata Hari sudah dalam kondisi siap, hanya tinggal menunggu waktu mobilisasi alat berat selesai. "Jadi untuk saat ini truk sampah kita tahan dulu di wilayahnya agar beres dulu nih yang di dalam TPST dan besok baru masuk 15 alat lagi. Nantinya akan bertahap pengiriman alat berat yang jumlahnya kurang lebih 40 unit," ujar Heri

Pantauan Radar Bekasi, sekitar pukul 16.00 WIB dua unit weloder dengan pengawalan ketat. Untuk sementara swakelola akan menerapkan sistem teknologi yang lama dalam pengelolaan sampah, sambil menunggu teknologi terbaru untuk melakukan pengelolaan sampah di TPST Bantargebang. 

"Kita pakai sistem teknologi yang lama dulu. Sebelum memakai teknologi terbaru mengelola sampah di TPST Bantargebang," ujar Hari (dat/dil/jpnn)


BANTARGEBANG - Swakelola Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang oleh Pemprov DKI resmi dimulai Rabu (20/7) kemarin. Sejumlah alat berat


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News