Anak Buah Diminta Patungan Rp 1 Miliar untuk Biaya Umrah SYL, Begini Ceritanya

Anak Buah Diminta Patungan Rp 1 Miliar untuk Biaya Umrah SYL, Begini Ceritanya
Mantan Mentan Syahrul Yasin Limpo (SYL) dalam sidang pemeriksaan saksi kasus pemerasan dan gratifikasi lingkungan Kementan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu (8/5/2024). (ANTARA/Agatha Olivia Victoria)

jpnn.com, JAKARTA - Saksi kasus korupsi mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL), Puguh Hari Prabowo mengungkap para pejabat Kementerian Pertanian (Kementan) diminta patungan Rp 1 miliar untuk membiayai kegiatan umrah SYL ke Arab Saudi.

Puguh merupakan mantan Bendahara Pengeluaran Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan.

Dia menjelaskan bahwa kegiatan umrah tersebut dilakukan SYL di sela kunjungan kerja pada sekitar akhir tahun 2022.

"Terjadi di bulan Desember 2022, kami dikumpulkan dan mendapat arahan agar patungan sebesar Rp 1 miliar untuk kegiatan Pak SYL di Arab Saudi atau umrah bahasanya," ujar Puguh dalam sidang pemeriksaan saksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Rabu (8/5).

Menurut Puguh, pada awalnya dia dipanggil oleh Sekretaris Direktorat Jenderal PSP Kementan Hermanto untuk berkumpul dengan para pegawai lainnya guna mendapatkan arahan.

Saat para pegawai dikumpulkan, Kabag Umum Ditjen PSP Jamil Baharudin memberikan arahan agar masing-masing Direktorat di Kementan bisa mengumpulkan dana untuk kegiatan SYL di Arab Saudi.

Setelah mendapatkan arahan tersebut, kata Puguh, para pejabat di lima direktorat di Kementan langsung mengumpulkan uang untuk kebutuhan SYL itu masing-masing Rp 200 juta.

Namun, hanya pejabat di Sekretariat Jenderal Kementan yang tidak mengumpulkan uang patungan lantaran anggarannya sudah tidak ada.

Para pejabat di Kementan diminta patungan Rp 1 miliar untuk biaya umrah mantan Mentan Syahsul Yasin Limpo (SYL) pada 2022. Begini ceritanya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News