Anak Buah Prabowo Sebut Era Jokowi Ugal-ugalan Impor & Utang

Anak Buah Prabowo Sebut Era Jokowi Ugal-ugalan Impor & Utang
Ketua Umum Satria Moh Nizar Zahro bersama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Jakarta, Selasa (13/2). Foto: M Fathra/JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Satuan Relawan Indonesia Raya (Satria) Moh Nizar Zahro melontarkan kritik keras kepada pemerintahan Presiden Joko Widodo. Nizar menyampaikan kritiknya saat pembukaan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Satria di Jakarta, Selasa (13/2).

Nizar dalam acara yang dibuka oleh Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto itu mengungkapkan keprihatinannya terhadap perkembangan politik dan kondisi bangsa akhir-akhir ini. Dia menilai kepemimpinan nasional saat jauh dari harapan karena lebih sarat pencitraan daripada kerja nyata.

Anggota Komisi V DPR itu menjelaskan, pemerintah senang menumpuk utang hingga mencapai angka fantastis, yakni Rp 4.636 triliun. Pengelolaan sejumlah bandara dan pelabuhan juga diberikan kepada asing. 

"Satria akan tampil terdepan menentang kebijakan yang tidak prorakyat. Misalnya soal impor yang ugal-ugalan, di mana memasuki tahun 2018 kita dikejutkan dengan rencana pemerintah mengimpor 500 ribu ton beras, 3,7 juta ton garam, 100 ribu ton daging kerbau dan 171.660 ton jagung," ujar Nizar.

Politikus asal Madura itu menyebut kebijakan pemerintah yang doyan impor tidak tepat. Sebab, para petani akan sengsara.

Karena itu Satria sebagai organisasi sayap Gerindra siap merebut kemenangan di Pilkada 2018 dan Pemilu 2019. Satria akan berusaha keras memenangkan Prabowo Subianto pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2019.

"Pemerintahan saat ini sudah tidak layak untuk diteruskan karena terbukti telah menyengsarakan rakyat. Tidak ada kata lain, segera rebut di tahun 2019. Kader Satria siap menjadi garda terdepan untuk memenangkan Bapak Prabowo Subianto di Pilpres nanti," pungkasnya.(fat/jpnn)


Pemerintah senang menumpuk utang hingga mencapai angka fantastis, yakni Rp 4.636 triliun. Pengelolaan sejumlah bandara dan pelabuhan juga diberikan ke asing.


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News