Anak Kehilangan Orang tua Karena COVID-19 Rentan jadi Korban Eksploitasi

Anak Kehilangan Orang tua Karena COVID-19 Rentan jadi Korban Eksploitasi
Dokumentasi-Anggota Komisi I DPR RI Christina Aryani. ANTARA/HO-DPP Partai Golkar

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR RI Christina Aryani menilai perhatian kepada anak-anak yang kehilangan orang tua akibat COVID-19 sangat penting.

Karena anak-anak tersebut rentan menjadi korban eksploitasi.

Christina mengatakan hal tersebut pada sebuah diskusi di Jakarta, Jumat (23/7).

Dia pun mengusulkan pihak rumah sakit mendata kematian pasien COVID-19, sehingga diketahui anak-anak yang menjadi yatim piatu akibat COVID-19.

"Pihak RT/RW atau pemerintah bisa membuka aduan khusus agar anak-anak ini mendapat perhatian."

"Baru-baru ini KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia, Red) juga mengingatkan ini, dan kami mendukung agar ada perhatian,” ujar Aryani, sebagaimana dikutip dari keterangan tertulisnya yang diterima, di Jakarta, Jumat (23/7).

Menurut Christina, jumlah anak yang menjadi korban eksploitasi naik 2,5 kali lipat selama pandemi COVID-19.

Catatan Simfoni PPA (Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak) mencatat sebelum pandemi COVID-19 ada 2.851 kasus kekerasan anak.

Kemudian selama pandemi kasus itu naik menjadi 7.190 kasus.

Anak yang kehilangan orang tua karena COVID-19 dinilai rentan menjadi korban eksploitasi, perlu diperhatikan.

Sumber ANTARA

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News