Anak Perempuan Pubertas Dini, Gampang Terpengaruh Hal Negatif

Anak Perempuan Pubertas Dini, Gampang Terpengaruh Hal Negatif
Anak Perempuan Pubertas Dini, Gampang Terpengaruh Hal Negatif

jpnn.com - SAAT melalui masa puber, semua remaja pasti akan menunjukkan perubahan psikologis dan emosional dalam bentuk perilaku yang kadang tidak menyenangkan.

Ketika anak mengalami pubertas dini, mereka akan lebih mudah menerima pengaruh negatif dari lingkungannya.

Meskipun sebagian besar anak laki-laki dan perempuan mulai pubertas di antara usia 10 sampai 16 tahun, beberapa anak ada juga yang sudah puber saat usianya delapan tahun.

Mereka pun juga mengalami perubahan fisik seperti pertumbuhan payudara, menstruasi, perubahan emosi, dan sering merasa perlu diterima di tengah pergaulan teman sebayanya.

Peneliti mengatakan, anak perempuan yang mengalami pubertas dini lebih rentan terhadap pengaruh buruk dari temannya. Untuk studi ini, peneliti mewawancarai 2.600 anak perempuan dan orang tua mereka ketika si anak berumur 11, 13, dan 16 tahun.

Sebanyak 16 persen anak dilaporkan mengalami menstruasi lebih awal. Mereka juga memiliki tingkat kenakalan dan depresi yang lebih tinggi. Bahkan, ketika sahabatnya cenderung melakukan sesuatu yang menyimpang, mereka lebih mungkin ikut melakukannya.

Kabar baiknya, pengaruh negatif ini tidak berlangsung lama karena perilaku gadis-gadis itu kembali membaik saat usianya 16 tahun.

"Kelompok sangat berpengaruh dari masa kanak-kanak sampai remaja. Anak perempuan yang puber lebih awal bisa lebih terpengaruh efek negatif karena ingin menyatu dengan temannya, diejek temannya, atau tidak memiliki perkembangan dan kompetensi sosial untuk bisa berbaur dengan temannya," kata peneliti kepribadian dan kesehatan di Oregon Research Institute kepada Reuters, Erika Westling, seperti dilansir laman Medical Daily, Kamis (19/12).

SAAT melalui masa puber, semua remaja pasti akan menunjukkan perubahan psikologis dan emosional dalam bentuk perilaku yang kadang tidak menyenangkan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News