Anak Petinggi Polri Berpangkat Kombes Diduga Aniaya Calon Taruna Akpol, Bapaknya
Pemanggilan itu guna menakar seberapa jauh perilaku agresif anak mereka dipengaruhi oleh pola pengasuhan orang tua.
Jika terdapat indikasi kausalitas antara perilaku agresif dan pola asuh, maka keluarga petinggi Polri itu perlu menjalani terapi.
"Satuan wilayah Kombes dimaksud dapat mewajibkan keluarga tersebut untuk menjalani terapi keluarga," ucap penyandang gelar MCrim dari University of Melbourne Australia itu.
Kasat Reskrim Polres Metro Jaksel Kompol Irwandhy menyebut penyelidikan dilakukan setelah korban, MFB (16) melaporkan dugaan pemukulan oleh terduga pelaku ERB.
Laporan dibuat ibu korban, Yusnawati Yusuf pada Sabtu, 12 November 2022. Laporan itu teregister dengan nomor LP/3596/XI/2022/RJS.
Perkara yang dilaporkan adalah dugaan kekerasan berupa pemukulan terhadap anak di bawah umur.
Laporannya menyebutkan kerugian berupa luka memar pada bagian kepala, mata sebelah kiri dan dada serta bagian perut.
Saat membuat laporan, ibu korban juga menyertakan bukti hasil visum korban. (fat/jpnn)
Reza Indragiri Amriel mengomentari kasus anak petinggi Polri berpangkat kombes diduga aniaya calon taruna Akpol. Bapaknya perlu dipanggil atasan.
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Sahroni Puji Keberhasilan Gugus Tugas Ketahanan Pangan Polri Tingkatkan Hasil Panen Jagung
- Kasus Bocah Tewas Terbakar di Tangerang, Pacar Ibunya Menghilang
- Dedi Mulyadi Ungkap Kriteria Pelajar yang Dikirim ke Barak TNI
- Polisi: WNA yang Mengamuk di Kalibata City Positif Narkoba
- PPATK Apresiasi Kinerja Pemerintah dan Polri dalam Penindakan Judi Online
- Keberadaan Kasat Reskrim Iptu Tomi yang Hilang saat Memburu KKB pada 2024 Masih Misteri