Anak Presiden Ikut Pemilihan Wali Kota Picu Polemik Soal Dinasti di Indonesia
Membentuk citra
Ketika Gibran mendaftarkan pencalonannya, ia mengendarai sepeda antik ke kantor KPUD, dia membentuk citra seperti ayahnya, yang melakukan hal yang sama ketika mendaftar menjadi presiden.
Dihadapkan dengan tuduhan bahwa dia mengabadikan politik dinasti Indonesia, Gibran mengatakan kepada Reuters bahwa dia "menyambut semua kritik", dan yakin dia dapat menciptakan perubahan positif dalam kehidupan orang banyak sebagai walikota daripada sebagai seorang pengusaha.
Jajak pendapat Kompas Agustus ini, menunjukkan hampir 61% responden tidak menyukai politik dinasti, tetapi di Solo, kota yang terkenal dengan keraton dan batik tradisionalnya, pemilihnya pragmatis.
"Telah ada dinasti politik dari generasi ke generasi," kata Hartanto, seorang tukang becak berusia 42 tahun, "Yang penting mereka mengenal orang-orangnya."
Reuters
Artikel ini diproduksi oleh Hellena Souisa
Maju dalam kontestasi Pilkada melawan saingan yang tidak jelas, anak dari Presiden Indonesia Joko Widodo diprediksi meraih kemenangan sebagai wali kota Solo bulan depan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Dunia Hari Ini: Timnas Indonesia Mengalahkan Korea Selatan Dalam Piala Asia U-23
- Megawati Kumpulkan Kader Pusat hingga Daerah di Jakarta, Berikan Instruksi Penting
- Info Terkini dari PDIP soal Bakal Cagub DKI Jakarta
- Halalbihalal dengan Wartawan, Kapolres Inhu Ajak Wujudkan Pilkada yang Kondusif dan Aman
- Habib Aboe Tegaskan PKS dan PKB Siap Bekerja Sama di Pilkada Serentak 2024
- Hidayat Nur Wahid Soroti Dissenting Opinion 3 Hakim MK, Begini Catatannya