Anak Usaha Garuda Indonesia Garap Konsumen Airbus Asia Tenggara

Anak Usaha Garuda Indonesia Garap Konsumen Airbus Asia Tenggara
Ilustrasi Maskapai Garuda Indonesia. FOTO : Jawa Pos

’’Lebih hemat waktu dan biaya,’’ tegas Tazar.

Dia menyatakan, biaya perawatan pesawat di GMF AeroAsia bakal lebih murah sekitar 20 persen daripada maintenance, repair, and overhaul (MRO) lain.

Pada 2018, pasar MRO dunia tumbuh lima persen. Tahun ini industri yang sama diramalkan tumbuh sekitar tujuh persen. Kendalanya ialah kapasitas MRO.

’’Konsumen makin lama makin banyak. Untuk sementara, kapasitas yang paling besar cuma di Indonesia,’’ terang Tazar.

Airbus Head of Customer Services Asia-Pacific Bruno Bousquet menuturkan, GMF AeroAsia memang kompetitif dalam industri MRO dunia.

’’Perjanjian ini sejalan dengan komitmen Airbus Flight Hours Services (FHS) untuk memberikan komponen tepat waktu,’’ kata Bruno.

Lewat perjanjian tersebut, kemitraan jangka panjang Airbus, Garuda Indonesia, dan GMF AeroAsia juga menguat.

Saat ini Garuda Indonesia mengoperasikan 24 unit A330. Citilink mengoperasikan 51 unit A320.

Garuda Maintenance Facility (GMP) AeroAsia tidak hanya menggarap perawatan dan perbaikan pesawat domestik, tetapi juga regional.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News