Analis Bilang Gibran Bakal Merugikan Prabowo & Merusak Citra Jokowi

Analis Bilang Gibran Bakal Merugikan Prabowo & Merusak Citra Jokowi
Sebuah spanduk bertuliskan Ayo Lawan Politik Dinasti terpasang di jembatan penyeberangan orang (JPO) di kawasan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Minggu (15/10), menjelang Mahkamah Konsititusi membacakan putusan atas uji materiel ketentuan batas usia minimal capres dan cawapres dalam UU Pemilu. Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Gibran Rakabuming Raka bukan pilihan tepat sebagai pendamping Prabowo Subianto di Pilpres 2024.

Itu menurut analis politik yang juga pengajar Ilmu Komunikasi Politik dan Teori Kritis di Fakultas Ilmu Sosial Politik Universitas Katolik Widya Mandira (Unwira) Mikhael Rajamuda Bataona.

Menurut Mikhael, Gibran bisa menjadi variabel antagonisme politik bagi Prabowo di pilpres.

"Dalam perspektif konstruksi sosial, pencalonan Gibran bisa menjadi variabel antagonisme politik bagi Prabowo," katanya.

Dia mengemukakan pandangan itu berkaitan dengan menguatnya nama Gibran sebagai bakal calon wakil presiden Prabowo Subianto.

"Dengan meminjam the social construction of reality dari Peter L. Berger, maka citra para politikus, baik Gibran maupun Prabowo adalah hasil konstruksi," ujarnya.

Saat publik mengonstruksi Gibran sebagai representasi politik dinasti Jokowi, maka resistensi itu akan kuat.

"Ini bisa merugikan citra Jokowi yang sudah begitu positif, sekaligus juga merugikan Prabowo sebagai capres," tuturnya.

Mikhael menilai bagi calon pemilih yang selama ini pendukung Jokowi, Gibran bukanlah Jokowi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News