Analisis Neta IPW soal Kursi Kabareskrim Belum Terisi setelah Listyo Sigit Pimpin Polri

Analisis Neta IPW soal Kursi Kabareskrim Belum Terisi setelah Listyo Sigit Pimpin Polri
Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane. Foto: arsip jpnn.com/Ricardo

jpnn.com, JAKARTA - Kursi kepala Badan Reserse Kriminal atau  Kabareskrim Polri sudah dua minggu lebih kosong setelah Listyo Sigit Prabowo  menjadi Kapolri.

Sigit sebelumnya merupakan Kabareskrim saat Polri di bawah komando Idham Azis.

Lantas, mengapa salah satu jabatan prestisius di Polri itu tak kunjung terisi?

Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane punya analisis soal itu. Menurutnya, penyebab kursi Kabareskrim masih kosong bukan tarik ulur kepentingan di internal Polri.

Mantan wartawan itu menyebut kursi Kabareskrim masih belum terisi karena Ketua Dewan Dewan Jabatan dan Kepangkatan Tinggi (Wanjakti) Polri Komjen Gatot Eddy Pramono masih menjalani perawatan di rumah sakit.

"Belum ditetapkannya Kabareskrim yang baru hingga kini bukan lantaran adanya tarik ulur kepentingan di tubuh Polri, melainkan gegara ketua Wanjakti berhalangan hadir karena sedang sakit dan dirawat di rumah sakit," kata Neta, Selasa (16/2).

Penulis buku Jangan Bosan Kritik Polisi itu memastikan tidak ada unsur ewuh pekewuh dalam proses pengisian jabatan Kabareskrim meski Jenderal Listyo Sigit lebih muda di antara elite Polri saat ini.

"Keterlambatan hanya masalah nonteknis," tegasnya. 

Neta S Pane mengungkap penyebab kosongnya kursi Kabareskrim Polri setelah dua minggu Jenderal Listyo Sigit dilantik menjadi Kapolri.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News