Analisis Pakar soal Potensi Ganjar & Anies Jadikan Prabowo-Gibran Musuh Bersama
Terpisah, Ganjar mengamini pernyataan Anies itu. "Semua sudah tau, emang milik siapa? Negara milik kita, milik rakyat Indonesia," ujar Ganjar kepada wartawan di Hotel Peninsula, Jakarta.
Kesamaan pandangan antara Ganjar dan Anies mengenai isu politik dinasti, kata Emrus, menandakan keduanya seolah sepakat menjadikan Prabowo-Gibran sebagai "musuh bersama."
Bukan tidak mungkin kesamaan persepsi antara dua kandidat itu diikuti para pendukung mereka.
"Pandangan mereka sama, yaitu negara ini bukan milik keluarga, negara ini milik rakyat. Sehingga mereka bisa menjadi kesatuan di dalam pergerakan politik ke depan. Jadi, Prabowo dan Gibran jadi satu tersendiri secara eksklusif," kata Emrus.
Menurut Emrus, Ganjar dan Anies pantas berkata bila negara bukan milik segolongan keluarga. Pasalnya, pencalonan Gibran sebagai cawapres tidak melalui proses yang sehat dalam demokrasi.
"Padahal, dia secara prestasi juga belum mencolok," ucap Emrus.
Pencalonan Gibran yang dipaksakan, menurut Emrus, juga berisiko bagi peluang menang Prabowo.
Ia menyebut para pendukung Prabowo bisa membelot ke pasangan Ganjar-Mahfud atau Anies-Muhaimin.
Belakangan, Ganjar terlihat kian akrab dengan Anies. Setidaknya, keakraban itu terlihat di media sosial. Akankah Prabowo-Gibran jadi musuh bersama?
- RUU Penyiaran Jadi Topik Hangat, Gibran Ikut Berpendapat
- Gibran Tak Hadir Saat Upacara Peringatan Hari Kebangkitan Nasional di Kota Solo
- Di WWF Ke-10 Bali, Jokowi Memperkenalkan Prabowo Sebagai Presiden Terpilih RI
- 5 Berita Terpopuler: Rumor Menyebar, 770 Ribu Honorer Tak Terakomodasi, Pendaftaran CPNS 2024 Mengejutkan
- Kementerian Kebudayaan Hilang dari Skenario Kabinet Prabowo-Gibran, Pelaku Seni Resah
- Eks Tim Mawar Buka Suara soal Rumor Sjafrie Sjamsoeddin Masuk Kabinet Prabowo-Gibran