Analisis Penerima Nobel soal Hubungan Alis Tebal dengan Kecenderungan Narsistik

"Berciuman sebenarnya merupakan tindakan berisiko karena saat kita mencium mulut seseorang, kita bisa menyebarkan patogen penyakit," kata Dr Wagstaff.
Buaya diberi gas helium
Pemenang Ig Nobel lainnya adalah peneliti yang memberikan gas helium pada buaya untuk melihat pengaruhnya terhadap kegeraman buaya.
External Link: This is how an alligator growls (without helium)
Teorinya jika buaya membunyikan pita suaranya untuk mengeluarkan bunyi, nada geram akan terdengar semakin tinggi.
Ini karena suara bergerak lebih cepat melalu helium, yang mendorong frekuensi suara lebih tinggi.
"Sama seperti saat kita menarik napas dalam-dalam dari balon helium dan suara kita terdengar seperti Mickey Mouse," kata peneliti Mark Robertson, dari St Augustine Alligator Farm Zoological Park di Florida.
Dia membangun sistem yang memungkinkan para peneliti menguji efek heliox pada buaya betina, yang lebih kecil dan lebih mudah ditangani daripada spesies yang lebih besar.
"Kami semua menahan napas menunggu apa yang akan dilakukan buaya ini," kata Robertson.
Bisakah kita menebak seseorang narsis hanya dengan melihat alisnya? Tim dari Kanada melakukan penelitiannya dan menjadi salah satu penerima
- Industri Alas Kaki Indonesia Punya Potensi Besar, Kenapa Rawan PHK?
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina