Analisis Reza Indragiri soal Misteri Kematian Bripka AS, Ada Kata Pembunuhan

Analisis Reza Indragiri soal Misteri Kematian Bripka AS, Ada Kata Pembunuhan
Reza Indragiri Amriel soal misteri kematian Bripka AS, anggota Satlantas Polres Samosir. Foto: Andika Kurniawan/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pakar psikologi forensik Reza Indragiri Amriel menyampaikan analisis tentang kematian anggota Satlantas Polres Samosir Bripka Arfan Saragih atau Bripka AS.

Bripka AS alias AF yang diduga terlibat penggelapan pajak kendaraan bermotor disebut polisi tewas bunuh diri minum racun sianida.

Reza menyebut untuk mengetahui penyebab pasti kematian Bripka AS perlu dilakukan autopsi fisik dan autopsi psikologis.

"Akan tetapi kalau kita sisir, kecil kemungkinan faktor alami (natural), faktor kecelakaan (accident), dan faktor bunuh diri (suicide). Tinggal satu: pembunuhan (homicide)," ujar Reza dalam keterangan diterima JPNN.com, Senin (27/3).

Bripka AS ditemukan tewas setelah diduga terlibat menggelapkan uang wajib pajak sekitar Rp 2,5 miliar di Samsat Samosir UPT Pangururan.

Reza dalam analisisnya menyampaikan cukupkah masalah penyimpangan pajak Samsat Samosir itu dikunci sebagai masalah Bripka AS semata (bad apple theory)?

Dua juga menyinggung seberapa relevan kita tautkan situasi sistemik, penyimpangan struktural, pidana terorganisasi (rotten barrel theory) sebagai unsur yang menyebabkan masalah pajak tersebut?

"Untuk memutuskan teori yang tepat, mari kita bernalar: seberapa kuat seorang Bripka melakukan police misconduct sendirian?" ujar pria yang pernah mengajar di STIK/PTIK itu.

Analisis Reza Indragiri soal misteri kematian Bripka AS, anggota Satlantas Polres Samosir yang diduga terlibat penggelapan pajak. Ada kata pembunuhan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News