Anas Tuding Nazaruddin Berhalusinasi

Anas Tuding Nazaruddin Berhalusinasi
Foto: Dok.JPNN
Lebih lanjut, dia membantah tuduhan tentang adanya politik uang dalam pemilihan Ketua Umum Partai Demokrat di Bandung tahun lalu. Dimana saat itu dirinyalah yang terpilih menjadi pimpinan setelah mendapatkan suara terbanyak. "Haram hukumnya membeli suara untuk jabatan," tegas Anas.

Dia berkilah bahwa dirinya adalah orang yang ambisius dan ngotot ingin menang menjadi ketua partai berlambang mercy itu. Tapi, lanjut dia, golongan yang kerap disebut arus bawahlah yang menginginkan dirinya terpilih menjadi ketua.  "Saya yang diminta untuk maju di kongres dengan pertimbangan masa depan partai untuk maju," lanjutnya. Nah, dengan alasan itulah dirinya Anas beranggapan tidak mungkin dirinya membeli suara untuk memperoleh jabatan tersebut. Menurutnya, jabatan bukanlah sebuah kenikmatan, melainkan peran dan tanggung jawab yang harus diemban dengan kerja keras.

Namun Anas tidak membantah bahwa dirinya memberikan fasilitas berupa bantuan transportasi untuk anggota tim suksesnya. Dia membeberkan bahwa fasilitas yang diberikan berupa transportasi untuk pulang ke daerah masing-masing. Menurutnya, itu bukan sogokan melainkan sebuah kewajiban. "Masak yang berjuang bersama tidak difasilitasi. Kan transportasi akomodasi, konsumsi biasa dan itu bukan membeli suara," tuturnya.

Di bagian lain, Nazaruddin yang kembali "bernyanyi" sepertinya membuat jajaran petinggi Partai Demokrat perlu merespon. Kemarin (20/7), Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono memanggil Ketua Umum PD Anas Urbaningrum. Pertemuan selama satu jam sejak pukul 17.00 itu berlangsung tertutup di Wisma Negara, komplek Istana Kepresidenan.

JAKARTA -- Anas Urbaningrum tidak mau tinggal diam dipojokkan oleh M. Nazaruddin. Kemarin (20/7), bertempat di rumahnya di kawasan Duren Sawit Jakarta

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News