Beri Kuliah Program Doktor, Bamsoet Ingatkan Pentingnya Keseimbangan Demokrasi dan Hukum

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR Bambang Soesatyo menyampaikan demokrasi dan hukum adalah dua pilar fundamental yang saling melengkapi dalam menjamin kebebasan dan keadilan masyarakat.
Hal itu disampaikannya saat mengajar mata kuliah 'Pembaharuan Hukum Nasional' Program Doktor Ilmu Hukum di Kampus Universitas Borobudur di Jakarta, Sabtu (3/5).
Menurut Bamsoet yang akrab disapa, keseimbangan antara keduanya sangat penting untuk memastikan bahwa kebebasan rakyat tidak disalahgunakan dan hukum tidak dijadikan alat penindasan.
Dosen tetap Program Studi Doktor Ilmu Hukum Universitas Borobudur, Universitas Jayabaya dan Universitas Pertahanan (Unhan) itu mengungkapkan tantangan ini semakin nyata, mengingat kedinamisan politik dan hukum yang sering kali berada dalam tarik menarik kepentingan.
"Keseimbangan antara demokrasi dan hukum sangat penting untuk memastikan kebebasan rakyat tidak disalahgunakan dan hukum tidak menjadi alat penindasan," kata Bamsoet dalam keterangannya, Minggu (4/5).
Bamsoet mengatakan negara harus memastikan hukum ditegakkan secara adil dan independen, serta kebebasan berpendapat dan partisipasi rakyat dalam pemerintahan dijamin.
"Hanya dengan keseimbangan ini, Indonesia dapat menjadi negara yang benar-benar demokratis dan berkeadilan," ujar Bamsoet.
Ketua ke-15 MPR RI itu menjelaskan demokrasi tanpa hukum dapat dengan cepat berubah menjadi anarki.
Bamsoet mengingatkan pentingnya keseimbangan demokrasi dan hukum saat memberi kuliah program Doktor Ilmu Hukum di kampus Universitas Borodubur
- Waka MPR: Upaya Pemberdayaan Perempuan Bagian Langkah Strategis
- Dukung Pernyataan Menlu Sugiono, Wakil Ketua MPR: ICJ Harus Hentikan Kejahatan Israel
- Bertemu Rektor Univesiti Malaya, Ibas: Pentingnya Sinergi Akademik Lintas Bangsa
- Peringati Hardiknas, Waka MPR Dorong Kebijakan Penyediaan Layanan Pendidikan berkualitas
- Kuliah Umum di Universiti Malaya, Ibas Bahas Geopolitik, Geoekonomi dan Kekuatan ASEAN
- Ibas Tegaskan Indonesia dan Malaysia Tak Hanya Tetangga, Tetapi..