Andai Dahulu Tak Patah Tangan, Bambang Pamungkas Bukan Penyerang Andalan

Andai Dahulu Tak Patah Tangan, Bambang Pamungkas Bukan Penyerang Andalan
Bambang Pamungkas. Foto: PSSI.org

Setelah itu, dia mencoba posisi sebagai penjaga gawang. Di posisi itu, dia merasakan nyaman dan menilai ini adalah posisi yang pas untuknya.

"Namun, niatan saya untuk menjadi kiper berhenti setelah patah tangan, karena jatuh dari sepeda saat kelas 6 Sekolah Dasar," ucapnya.

Setelah pindah posisi dan berkarir di sepak bola sebagai striker, Bepe, akhirnya bisa mendapatkan kontrak profesionalnya bersama Persija Jakarta.

Saat sudah dikenal sebagai pemain muda berposisi penyerang, Bepe ternyata sempat kembali mencoba posisi kiper.

"Di tahun pertama saya di Persija Jakarta setelah latihan selesai, saya sering menggantikan Muhammad Halim menjadi penjaga gawang. Saat itu Mas Widodo Cahyono Putro berlatih tambahan finishing menerima crossing manis dari Anang Ma'ruf dan Budiman Yunus," imbuh Bepe.

Bepe belum meneruskan ceritanya, yang pasti, sampai hari ini dia gagal menjadi kiper, karena telah menjadi legenda sebagai seorang striker di Timnas Indonesia.

Hanya, di beberapa laga amal, Bepe masih sering mencoba jadi kiper. (dkk/jpnn)

Bambang Pamungkas mengisi masa work from home dengan berbagi cerita di media sosialnya.


Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News