Andai Saja Bisa, Aku Sanggup Menggantikan Pak Dahlan...

Andai Saja Bisa, Aku Sanggup Menggantikan Pak Dahlan...
Foto: screencapt Facebook Ali Fauzi Manzi

jpnn.com - JAKARTA - Akademisi dan praktisi bisnis Rhenald Kasali menilai, penahanan yang dilakukan Kejaksaan Tinggi Jawa Timur terhadap Dahlan Iskan memunculkan ketakutan banyak pihak.

Tindakan Kejati Jatim itu dikhawatirkan bisa memengaruhi percepatan pembangunan yang tengah digalakkan pemerintah. "Kasus Pak Dahlan itu kan sudah lama, kenapa baru sekarang diusut?” sesal Rhenald. 

Perkenalan dengan Dahlan yang cukup lama membuat Rhenald yakin koleganya itu tak punya niat jahat atau kesengajaan melakukan pelanggaran hukum ketika menjadi direktur utama PT Panca Wira Usaha (PWU). ”Waktu itu kan Pak Dahlan sudah menjadi CEO Jawa Pos. Apa yang dicari kalau tidak pengabdian? Buktinya, digaji saja (Dahlan) tidak mau,” imbuh guru besar ilmu manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI) itu.

Rhenald juga tahu Dahlan hadir di PWU karena permintaan Gubernur Jatim (saat itu) Imam Utomo. Ketika itu Jatim tengah punya masalah dengan perusahaan-perusahaan daerahnya. Dahlan bersedia meluangkan waktu untuk membangun perusahaan daerah Jatim dengan beberapa syarat. Tapi, ketika sekarang justru dipersoalkan, dikhawatirkan banyak orang yang takut melakukan terobosan.

Simpati untuk Dahlan juga ditunjukkan adik terpidana mati bom Bali Amrozi, Ali Fauzi. Melalui akun Facebook-nya, Ali menyatakan siap menggantikan Dahlan di penjara. Dia mengaku tak tega dengan kondisi mantan menteri BUMN tersebut.

"Andai saja bisa, aku sanggup menggantikan posisinya. Dia lebih berguna di luar daripada saya. Saya sudah terbiasa hidup di sel penjara sementara beliau jg sdh tua. Siapa yg bisa atur bs hub saya.” Begitu status yang ditulis Ali di akun Facebook-nya, Ali Fauzi Manzi.

Dikonfirmasi terkait status itu, Ali Fauzi mengatakan, status tersebut bukan lip service. Jika diperbolehkan, dia sungguh-sungguh bersedia menggantikan posisi Dahlan. ”Saya serius. Ini menyangkut hati nurani,” tegas alumnus kamp Mindanao itu.

Mantan kombatan tersebut mengaku kaget ketika mendengar berita penahanan Dahlan. Dia tak bisa membayangkan penderita transplantasi hati seperti Dahlan harus hidup di balik jeruji besi. Bagi Ali, orang seperti Dahlan tidak layak untuk ditahan.

JAKARTA - Akademisi dan praktisi bisnis Rhenald Kasali menilai, penahanan yang dilakukan Kejaksaan Tinggi Jawa Timur terhadap Dahlan Iskan memunculkan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News