Andi Akmal Minta Solusi Tepat untuk Petani Sawit dengan Percepatan Penggunaan BBM Dicampur CPO

Andi Akmal Minta Solusi Tepat untuk Petani Sawit dengan Percepatan Penggunaan BBM Dicampur CPO
Anggota Komisi IV DPR RI, Andi Akmal Pasluddin dari Fraksi PKS. Foto: Humas DPR RI

Politikus PKS ini mengatakan, selama ini, sawit Indonesia diserap oleh pasar ekspor dan biodiesel atau B-30 persen untuk bahan bakar minyak.

Tantangan ke depan, kata Andi Akmal, bagaimana Indonesia dapat memperluas pasar ekspor CPO termasuk menghadapi kampanye negatif terhadap minyak sawit serta para pesaing-pesaing dari negara produsen minyak lainnya.

“Bagaimana ke depan dapat menaikkan kandungan CPO pada BBM atau biodiesel menjadi 35% bahkan 40% sehingga ada kepastian penyerapan dari produk TBS bagi petani dan pengusaha sawit Indonesia,” urai Akmal.

Sebagai anggota Komisi IV DPR RI, Fraksi Partai Keadilan Sejahtera itu mengharapkan agar semua pihak bersama Pemerintah untuk lebih serius dalam menjaga sawit nasional mengingat kelapa sawit merupakan primadona Indonesia dan penopang ekonomi bangsa.

Pemerintah harus melindungi semua pihak, tidak hanya petani tetapi juga pelaku industri sehingga dampaknya dapat dirasakan secara bersama-sama oleh seluruh masyarakat Indonesia.

Dia juga menekankan pentingnya sosialisasi kelapa sawit untuk terus digencarkan dan massif karena kelapa sawit dan produk turunanya bukan hanya sekadar wacana bagi pelaku usaha dan masyarakat, tetapi dampaknya nyata dan dirasakan oleh semua pihak.

Sebab, produk turunan kelapa sawit sangat banyak dan bersentuhan langsung dengan kebutuhan masyarakat.

“Sosialisasi kepada masyarakat, kepada pengusaha, kepada asosiasi dan dunia usaha dapat lebih gencar dilakukan sampai terjadi sinerji yang baik sehingga jika ada masalah, dapat dicarikan solusi secara bersama-sama,” ujar Akmal.

Anggota Komisi IV DPR RI Andi Akmal Pasluddin merespons percepatan penerapan kebijakan penggunaan BBM yang dicampur dengan CPO.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News