Andrew dan Myuran Tertawa Ngakak, Raheem dapat Salam dari Kekasihnya

Andrew dan Myuran Tertawa Ngakak, Raheem dapat Salam dari Kekasihnya
Andrew Chan dan Myuran Sukumaran. Foto: dok.Jawa Pos/JPNN

Langsung saja, keduanya menerima nasi bungkus tersebut. Dalam nasi bungkus itu ada ada tempe dan sepotong ayam. Sebelum makan, mereka menawari wartawan Jawa Pos untuk makan. "Ayo makan," ujar Andrew sambil menaikkan nasi bungkusnya, tanda mengajak.

Dengan lahap mereka memakan nasi bungkus itu, sembari sesekali mengobrol. Myuran yang juga makan nasi bungkus yang sama tampak lebih cepat habis. Beberapa saat kemudian, Myuran kembali mengambil sebuah nasi bungkus. "Saya mau nambah," tuturnya sembari terkekeh.

Tidak lama kemudian, mereka membicarakan hal yang cukup serius. Namun, pembicaraan itu sangat lirih hingga tidak terdengar walau dalam jarak kurang dari 1,5 meter. Seorang rohaniawan yang juga ada di ruang yang sama, sempat berceletuk pada petugas sipir yang melewati ruang tersebut. "Saya mau minta dilukis sama mereka, mereka jago melukis katanya," ujarnya.

Jarum jam menunjuk pukul 14.30, Andrew dan Myuran tampak tidak lagi membicarakan sesuatu dengan perwakilan dubes Australia. Namun, petugas sipir tampak sudah bersiap-siap untuk membatasi waktu kunjungan tersebut.
       
Pada Jawa Pos, Myuran mengatakan sangat senang dipindah ke Lapas Besi, Nusakambangan. "Sepertinya menyenangkan di sini," tuturnya sembari melambaikan tangan ke Andrew.
       
Saat itu Andrew tiba-tiba menceritakan soal keberadaan Raheem Abagje. "saya sempat mengobrol dengan Raheem. Ternyata Raheem bukan nama aslinya, itu paspor palsu," paparnya sembari tersenyum. Salah satu perwakilan kedubes lalu kembali mengajak ngobrol Andrew.
       
Saat Myuran ditanya soal pesannya pada pemerintah dan masyarakat Indonesia, dia langsung mengernyitkan dahi. "Aku tidak bicara soal itu," tuturnya. Lalu dia memanggil salah satu perempuan perwakilan dubes Australia.
       
Perempuan itu langsung menjelaskan bahwa pernyataan keduanya sangat sensitif. Sehingga, jangan bertanya macam-macam. "Maaf, tapi jangan seperti ini," tutur perempuan bule itu dalam bahasa Indonesia.
       
Akhirnya, sekitar pukul 15.00 kunjungan ke Lapas Besi selesai. Setelah berpamitan ke Myuran, Andrew dan Raheem. Rombongan keluar dan langsung menuju ke dermaga. Kuasa Hukum Raheem Abagje menuturkan bahwa Raheem memang tampak siap dengan kondisi apapun.

"Namun, dia masih mempertanyakan sejumlah hal. Terutama, masih banyaknya pengedar kelas kakap yang bebas, walau telah disebutkan para terpidana pada polisi," paparnya. (idr)


NUSAKAMBANGAN- Tarik ulur jadwal eksekusi di Nusakambangan memicu kecemasan sejumlah kuasa hukum terpidana mati. Mereka akhirnya berupaya untuk masuk


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News