Aneh, Awasi Haji Ditemani Istri

Bawa Keluarga, Anggota DPR Berpotensi Gunakan Uang Negara

Aneh, Awasi Haji Ditemani Istri
Aneh, Awasi Haji Ditemani Istri
Karena ditemani keluarga dalam melakukan pengawasan, ICW juga menilai hasil pengawasan yang akan dilakukan anggota DPR tidak maksimal. "Mengawasi sambil menemani isteri atau suami menunaikan ibadah haji akan membuat konsentrasi anggota DPR terpecah. Akibatnya, sebagian waktu DPR akan dihabiskan untuk menjalankan prosesi ibadah haji sehingga tidak akan memperoleh temuan yang menjadi tujuan utama anggota DPR ke Arab Saudi," tukasnya.

Menurut Ade, bila DPR serius ingin memperbaiki penyelenggaran ibadah haji, pengawasan seharusnya lebih difokuskan sebelum pelaksanaan ibadah haji, bukan memprioritaskan pengawasan dalam pelaksanaannya. "Pelaksanaan ibadah haji masih rawan korupsi karena pelayanaan sangat dipengaruhi proses penentuan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH), dan pengadaan-pengadaan seperti transportasi, pemondokan, dan katering. Seharusnya ini diawasi sebelum pelaksanaan ibadah haji,"ujarnya.

Di Gedung DPR, Ketua Komisi VIII Abdul Kadir Karding tetap kukuh dengan rencana keberangkatan anggota dewan melakukan pengawasan haji. Pimpinan Komisi pun membiarkan anggota DPR membawa keluarga. Kata dia, Kemenag tidak mungkin dibiarkan menyelenggarakan ibadah haji tanpa pengawasan. Mengenai adanya anggota DPR yang membawa keluarganya, politisi dari PKB itu mengatakan keluarga anggota dewan yang ikut ke Mekkah ditempatkan terpisah. Ini dilakukan agar tidak mengganggu tugas Tim Pengawas. (awa/jpnn)


JAKARTA - Indonesia Corruption Watch (ICW) menilai, keberangkatan rombongan anggota DPR dan keluarganya dengan dalih pengawasan pelaksanaan ibadah


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News