Aneh, Jumlah Sekolah Terakreditasi A Meningkat Namun Rangking PISA Jeblok

Aneh, Jumlah Sekolah Terakreditasi A Meningkat Namun Rangking PISA Jeblok
Ilustrasi - Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 22 Jakarta Barat. Foto: ANTARA/Devi Nindy/am.

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Badan Akreditasi Nasional-Sekolah/Madrasah (BAN-S/M) Toni Toharudin mengatakan jumlah sekolah terakreditasi A dan B makin banyak.

Namun, jika sistem akreditasi dikaitkan dengan hasil ujian nasional atau skor Programme for International Student Assessment (PISA), hasilnya tidak menggembirakan.

"Jumlah sekolah terakreditasi A dan B makin banyak tetapi rangking kita di PISA masih rendah," ujar Toni dalam diskusi publik bertema Sistem Akreditasi Baru yang digelar secara daring, Rabu (16/12).

Menurut Toni, penting bagi BAN-S/M mengevaluasi diri setelah 20 tahun akreditasi berjalan. Termasuk benchmarking dengan akreditasi di negara-negara lain agar akreditasi lebih efektif.

Meski kuota akreditasi memang ada paksaan dari APBN namun tidak semua kuotanya bisa terpenuhi. Itu sebabnya ada backlog dari tahun ke tahun, misalnya sekolah/madrasah yang sudah habis masa akreditasinya belum bisa terjangkau.

Dikatakan Toni, BAN-S/M tengah mengupayakan suatu perubahan mendasar yaitu merancang sistem baru yang responsif terhadap digitalisasi dan pandemi yang masih melanda bangsa.

Harapannya, dengan sistem dashboard monitoring secara otomatis akan memberi notifikasi jika ada sekolah/madrasah yang kualitasnya menurun dengan sistem peringatan terkomputerisasi.

“Kalau kualitas dan kinerja sekolah atau madrasah menurun, maka dia akan menjadi target akreditasi. Bila sekolahnya status quo dan yang bersangkutan tidak ada keinginan menaikkan status akreditasi, maka sertifikat akreditasi di status yang sama akan terbarukan secara otomatis. Ini istilahnya otomasi akreditasi,” jelas Toni.

Jumlah sekolah yang terakreditasi A dan B terus bertambah, anehnya nilai UN dan rangking PISA tetap rendah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News