Aneh, Polisi Malah Tunggang-langgang

DPR Segera Panggil Kapolri

Aneh, Polisi Malah Tunggang-langgang
Aneh, Polisi Malah Tunggang-langgang
JAKARTA - Wakil Ketua DPR dari PDIP, Pramono Anung menilai, aparat keamanan tidak bertindak profesional melindungi Jemaah Ahmadiyah dalam insiden Cikeusik di Kabupaten Pandeglang, Banten. Insiden yang menewaskan tiga orang meninggal dan enam lain terluka membuktikan Negara tidak hadir ketika rakyat membutuhkan perlindungan.

"Dalam konteks ini apapun warga Ahmadiyah itu warga Negara Indonesia.Mereka harus dilindungi oleh konstitusi. Kemarin itu kan terlihat betul sampai polisinya tunggang langgang. Tidak ada perlindungan sama sekali. Ini menunjukkan negara tidak hadir ketika rakyat membutuhkan perlindungan bagi warganya," kata Pramono Anung di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (7/2).

Pramono Anung yang akrab disapa Pram mengaku sangat menyesalkan dan mengutuk kejadidan ini. Dia pun kecewa dengan sikap pemerintah yang hanya mengecam dan mengutuk saja. "Ini sungguh sangat mencemaskan dalam era demokrasi. Seharusnya, pemerintah tidak sekedar mengecam dan mengutuk tapi harus mengambil tindakan. Karena dalam aturan main, hal ini sudah sangat jelas apalagi kalau melihat korban yang ada sampai tiga orang,"ucapnya.

Karenanya, Pram yang juga mantan Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDIP mengatakan, akan mengagendakan memanggil Kapolri Jenderal Timur Pradopo untuk menjelaskan peristiwa yang terjadi Minggu (6/2) sekitar pukul 10.45 WIB. "Pimpinan (DPR) menganggap bahwa Kapolri dalam hal ini dalam waktu dekat akan dipanggil oleh DPR untuk mempertanggungjawabkan," katanya. (awa/jpnn)


JAKARTA - Wakil Ketua DPR dari PDIP, Pramono Anung menilai, aparat keamanan tidak bertindak profesional melindungi Jemaah Ahmadiyah dalam insiden


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News