Angela Tanoesoedibjo: Teknologi Digital Partner Industri Kreatif

"Ketika kita masuk ke digital, itu disebarluaskan. Semua bisa lihat, semua bisa ambil. Kalau kita nggak punya copyright itu bahaya, bisa di-copy orang. Bahkan yang meng-copy bisa mendaftarkan," tutur Angela.
Kedua, Angela memaparkan SDM harus dipastikan mumpuni dalam menggunakan teknologi digital untuk memaksimalkan pemasaran produk kreatif.
"Kita perlu memiliki SDM yang baik, yang sangat bisa memanfaatkan digital," kata Angela.
Ketiga, yang perlu diperhatikan adalah menghadirkan hubungan personal antara penjual dan pembeli, seperti pada transaksi konvensional.
Angela menjelaskan saat datang langsung ke toko terjadi interaksi antara penjual dan pembeli.
"Bisa langsung negosiasi. Si penjual bisa bilang, kalau beli tiga gratis satu. Jadi, ada teknik-teknik tersendiri yang lebih personal," ungkapnya.
Namun, menghadirkan interaksi dan negosiasi tersebut menjadi tantangan di toko online atau e-commerce.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif akan terus mendorong pemanfaatan teknologi digital untuk mengembangkan ekonomi kreatif di era industri 4.0.
- Safrizal ZA Sebut Rumah Layak Hunian Tingkatkan IPM dan Menggerakkan Ekonomi
- Dukung Industri Kreatif, Bank Saqu & IdeaFriends Buka Solopreneur Academy 2025
- Jakarta Beat Society 2025 Sedot Animo Ribuan Pengunjung
- UMKM Perempuan Binaan Pertamina Dara Baro Buktikan Limbah Sisa Kain Mampu Mendunia
- Menbud Fadli Zon Ajak Qatar Perkuat Kolaborasi Industri Budaya dan Ekonomi
- Sambut Era Baru Dari Hiburan, Arka Entertainment Hadirkan Revolusi Teknologi Drone