Anggap Cucu, Tiap Pekan Tetap Disambangi

Anggap Cucu, Tiap Pekan Tetap Disambangi
PENUH KASIH: Dwi Antini (kiri) dan Ilonka Suksmawati bersama bayi-bayi PSAB Sidoarjo. Foto: Mukhammad Syaifulloh/Jawa Pos

Pada akhirnya, melihat kondisi bayi yang semakin mengkhawatirkan, Dwi dan polisi langsung membawa bayi tersebut tanpa menunggu persetujuan pasangan suami istri itu.

Tapi, ternyata pasangan tersebut mengejar iring-iringan mobil Dwi dan mobil patroli polisi itu. ’’Kami dikejar hingga mencapai gerbang Suramadu,’’ kenang peraih gelar master administrasi di Untag tersebut.

Saat itu mereka harus berhenti dan kembali berunding dengan pasangan tersebut. Namun, lagi-lagi pembicaraan itu tidak menghasilkan titik temu.

Karena tidak kunjung gol, rombongan Dwi kembali memutuskan untuk melanjutkan perjalanan. Kejar-kejaran pun terus berlanjut. ’’Ketika akhirnya sampai di PSAB, kami pikir dia kehilangan jejak. Namun, ternyata beberapa menit kemudian, truk yang dikemudikannya sampai di depan pagar kami,’’ lanjutnya.

Pada akhirnya, pasangan itu dipersilakan masuk dengan si istri terus menangis. ’’Saya persilakan masuk dan kami tunjukkan apa yang kami lakukan di sini serta bagaimana merawat bayi-bayi berkebutuhan khusus,’’ ungkapnya. Setelah itu, pasangan suami istri tersebut tampaknya sadar dan membiarkan bayi itu dirawat di PSAB.

Begitu banyak kisah yang dialami Ilonka dan Dwi saat memburu bayi. Namun, keduanya harus ikhlas saat bayi-bayi yang sangat mereka cintai itu pergi karena diadopsi. ’’Rasanya campur. Kami senang sekaligus sangat sedih,’’ kata Dwi saat mengembalikan Pratama ke boksnya. (Mukhammad Syaifulloh/c6/dos)

 


RUANGAN itu sangat bernuansa bayi. Aroma minyak telon dan bedak bayi cukup mendominasi. Sejumlah boks tempat tidur memenuhi ruangan di Unit Pelaksana


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News